balitribune.co.id | Denpasar - Rapat Kerja dengan Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali yang membahas program Kerja Tahun Anggaran 2023 Balai Wilayah Sungai Bali-Penida dan Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi Wilayah Bali berlangsung di Ruang Rapat Banmus Gedung DPRD Provinsi Bali, Senin (6/3). Ketua Komisi III DPRD Bali, A.A Ngurah Adhi Ardhana mengatakan, Rapat Kerja dengan Komisi III untuk mengetahui apa yang dilaksanakan pemerintah pusat terkait Balai Wilayah Sungai (BWS) pada tahun lalu dan Dewan akan memberikan masukan terkait program pembangunan infrastruktur di Bali pada tahun mendatang.
"Kami di Komisi III DPRD Bali pada rapat ini ada sesi perkenalan, pemaparan dan diskusi. Rapat kerja dengan Komisi III untuk mengetahui yang dilaksanakan pemerintah pusat terkait BWS di tahun 2022 dan yang akan dikerjakan pada tahun 2023 dan tentunya masukan-masukan kita di Provinsi Bali untuk pelaksanaan di tahun 2024," katanya didampingi Sekretaris Komisi III DPRD Bali, I Nyoman Purwa Arsana.
Pada kesempatan tersebut Kepala Balai Wilayah Sungai Bali-Penida, Eka Nugraha Abdi memaparkan kegiatan infrastruktur Balai Wilayah Sungai Bali-Penida tahun 2023. Tahun anggaran 2023 Balai Wilayah Sungai Bali-Penida sebesar Rp 1,378 triliun untuk pembangunan infrastruktur yakni irigasi, sungai dan pantai di Kabupaten Buleleng, Jembrana, Tabanan, Gianyar, Badung. Sedangkan untuk pembangunan infrastruktur bendungan, embung, air baku dan air diprogramkan di Kabupaten Buleleng, Karangasem, Klungkung, Gianyar, Kota Denpasar.
"Siapapun kalau bersurat, ke kami sampai Bandesa pun kita rangkum dan disampaikan kepada pimpinan. Kalau misalnya kekurangan air di Karangasem dan tempat penampungan kurang, maka kami melakukan pengusulan, perencanaan pembangunan bendungan. Kalau misalkan banjir, kami juga membangun tanggul-tanggul bahkan kalau abrasi, kami juga melakukan pengamanan pantai dengan menyegarkan kembali pasir-pasirnya. Kemudian untuk penyediaan air baku untuk air minum saat ini kita difokuskan di daerah-daerah yang kekeringan seperti di Penida," jelasnya.
Selain itu kata Eka, Balai Wilayah Sungai Bali-Penida juga melakukan program terkait ketahanan pangan dengan menyediakan air baku untuk pertanian. Hal ini guna mendukung para petani mengolah lahan pertaniannya.