Gubernur: Jangan Hanya Slogan | Bali Tribune
Bali Tribune, Rabu 25 Desember 2024
Diposting : 22 May 2017 18:58
redaksi - Bali Tribune
ORASI
ORASI - Gubernur Made Mangku Pastika saat berorasi di Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS), di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar, Minggu (21/5).

BALI TRIBUNE - Gubernur Made Mangku Pastika mengingatkan agar rasa kecintaan terhadap nilai-nilai Pancasila dan NKRI tak sebatas slogan. Menurut dia, kecintaan itu hendaknya diaktualisasikan dalam tindakan nyata. Harapan tersebut disampaikan Pastika dalam orasinya pada Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar, Minggu (21/5).

Kata Pastika, percuma kalau kecintaan terhadap Pancasila dan NKRI hanya menjadi slogan dan wacana. “Mari kita tanya pada diri sendiri, apa kita sudah berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila,” ujarnya.

Selanjutnya, ia membeber contoh perilaku dalam keseharian yang mencerminkan nilai Pancasila. Mulai dari Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, setiap individu hendaknya berprinsip bahwa Tuhan dari berbagai umat dengan latar belakang agama yang berbeda-beda adalah satu. Selanjutnya Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab harus diaktualisasikan melalui sikap memanusiakan sesama. “Sila kedua antara lain bisa ditunjukkan dengan semangat peduli dan berbagi,” imbuhnya.

Menurut Pastika, Program Bali Mandara yang 100 persen pro rakyat miskin merupakan bukti nyata aktualisasi nilai Pancasila. “Pelaksanaan program Bali Mandara kita arahkan untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat kurang mampu agar kesenjangan dengan yang kaya tak makin lebar,” ucapnya.

Melalui berbagai upaya tersebut, dia berharap Bali dapat memberi vibrasi positif bagi gerakan memperkuat nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan memperkokoh keberadaan NKRI.

Pada bagian lain, Pastika menginformasikan hingga saat ini Bali tetap dalam kondisi aman dan kondusif. Namun dia mengingatkan, keamanan dan ketertiban bukanlah sesuatu yang serta merta terjadi atau jatuh dari langit.

“Keamanan dan ketertiban itu harus diupayakan secara terus menerus,” ujarnya seraya mencontohkan kondisi lingkungan di seputaran Lapangan Puputan Margarana.

Orang nomor satu di Bali ini menuturkan, awalnya dia banyak mendapat protes karena bersikap tegas menegakkan aturan seperti larangan membawa hewan peliharaan dan berjualan di areal lapangan. Namun kini ketegasannya membuahkan hasil dan masyarakat dapat penggunakan lapangan dengan lebih nyaman.

 “Itu artinya, upaya menciptakan keamanan dan ketertiban membutuhkan strong will, strong hand dan strong leadership,” tandasnya.

Masih dalam orasinya, Pastika kembali menyinggung keberadaan PB3AS sebagai media bagi masyarakat khususnya generasi muda untuk tampil dan lebih berani bicara. Dia berharap, ke depannya lebih banyak lagi anak-anak muda memanfaatkan podium ini untuk menyampaikan pendapat dan aspirasi.

“Saya ingin perubahan itu dimulai dari sini (PB3AS,red), sehingga anak-anak kita ke depan lebih berani bicara di depan umum. Tak hanya berani ngomel di belakang,” tuturnya.