balitribune.co.id | Bangli - Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta berencana bakal melakukan normalisasi jaringan pipa tranmisi tirta Gamongan, Desa Kayubihi, Kecamatan Bangli. Normalisasi dilakukan guna dapat meningkatkan pelayanan Perumda Air Minum Tirta Danu Arta. Hal tersebut diutarakan Bupati Sang Nyoman Sedana Arta saat HUT Perumda Air Minum Tirta Danu Arta Ke-37 di alun-alun Bangli beberapa hari lalu.
Kata Bupati Sedana Arta, jalur pipa tramisi yang mengikuti alur sungai Melangit sering kali hancur akibat diterjang tebing yang longsor. Akibatnya, pendistribusian air ke pelanggan terganggu hingga berhari-hari. Namun demikian Bupati Sedana Arta mengapresiasi kerja keras karyawan Peruimda yang berjuang keras melakukan perbaikan.
”Karena melihat kondisi medan yang berat dengan kemiringan hampir 75 derajat kami kadang hubungi direktur agar perbaikan jangan dilakukamn hingga larut malam karena sangat beresiko,” ujar Bupati asal Desa Sulahan Kecamatan Susut ini.
Lanjut Bupati Sedana Arta, sesuai perencanaan nantinya air ddekat sumber mata air akan langsung ditarik ke atas menggunakan tenaga pompa dan baru dialirkan ke jaringan pipa baru yang posisinya lebih tinggi dari tebing.
Beber Sedana Arta, untuk peningkatan pelayanan Perumda pada tahun 2022 dilakukan peningkatan kapasitas prioduksi mata air Pebini, Desa Catur Kintamani. Peningkatan kapasitas dilakukan lewat penambahan 5 unit pompa. Dengan penambahan kapasitas produksi beberapa daerah yang sebelumnya tidak terlayani kini sudah bisa dilayani Perumda Air Minum Tirta Danu Arta.
”Sebelumnya tiga desa yakni Abang Batu Dingding, Abang Songan dan Suter tidak terlayani, namun kini tiga desa tersebut sudah bisa terlayani,” ujar Bupati Sedana Arta.
Disisi lain, Kabag Administarsi dan Keuangan Perumda Air Minum Tirta Danu Arta I Gusti Agung Jelantik Sutha Baskara mengatakan hingga memasuki bulan kelima sudah tujuh kali jaringan pipa tramisi di sumber mata air Gamongan rusak akibat tergerus longsor.
Sebut Jelantik Sutha Baskara, mengacu DED untuk merubah atau membuat jaringan pipa yang baru butuh anggaran hingga Rp 6 miliar.
“Sesuai perencanaan pipa nantinya ada diatas tidak lagi menyusuri bantaran sungai, dengan posisi pipa diatas tentu aman dari longsor,” ujarnya singkat.