Diposting : 21 May 2023 18:14
CHA - Bali Tribune
balitribune.co.id | Singaraja - Era digitalisasi oleh Gubernur Bali Wayan Koster menjadi prioritas utama dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi berbasis teknologi digital untuk menjawab tantangan zaman yang begitu cepat berlangsung. Hal itu dikatakan Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula ini pada acara Creative Fun Walk (CFW) Road to Bali Digital Festival (Digi Fest) II Tahun 2023 di Taman Kota Singaraja, Minggu (21/5). CWF juga dirangkai dengan kegiatan jalan santai sepanjang 2 Km, dilanjutkan dengan doorprise, parade atraksi Cosplay, kegiatan donor darah, pasar murah dan live musik.
Kegiatan yang dirangkaikan dengan perayaan Rahina Tumpek Landep ini puncaknya akan dihelat di Denpasar pada tangga 2-4 Juni 2023.
"Program ini merupakan bentuk inisiasi Pemprov Bali serangkaian hari Raya Tumpek Landep yang mempunyai misi dalam menajamkan pikiran dan pemajukan ilmu pengetahuan tentang digitalisasi," kata Koster.
Itulah sebabnya, kata dia, salah satu dari proritas programnya adalah pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berbasis teknologi digital yang mengikuti perkembangan zaman yang saat ini begitu cepat berlangsung.
"Digitalisasi akan mempengaruhi kehidupan dari berbagai aspek di masyarakat karena akan tumbuh pesat dan diharapkan masyarakat akan mampu mengimbanginya," kata Koster.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Ketut Lihadnyana mengaku akan berkomitmen membuat Kabupaten Buleleng menjadi kota digital. Lihadnyana mengatakan, Bali Digital Festival 2023 sejalan dengan program kerja pemerintah kabupaten Buleleng. Dimana digitalisasi mulai dilaksanakan pada sektor pemerintahan maupun pengembangan ekonomi.
"Untuk pemerintahan tata kelola Buleleng sudah digital, bahkan mendapat apresiasi dari pusat dan peringkat satu tingkat Nasional," ungkapnya.
Ditambahkan, pada sektor pengembangan ekonomi, digitalisasi sudah dilakukan pada proses transaksi pembayaran. Dengan menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Selain itu juga tengah dikembangkan pembayaran parkir elektronik (e-parkir) di Pasar Banyuasri dan Pasar Anyar Singaraja.
"Ini juga membuat kita berada pada peringkat satu Jawa-Bali soal percepatan dan perluasan digitalisasi daerah," ucapnya.
Pada acara tersebut, dikumpulkan berbagai komunitas digital seperti e-sport dan komunitas drone. Pada sektor pelayanan masyarakat, urusan dokumen kependudukan dan pembayaran pajak juga sudah terdigitalisasi. Terakhir di bidang pendidikan, mengantisipasi pembangunan Turyapada Tower, pemerintah Kabupaten Buleleng tahun ini juga sudah menganggarkan pembangunan Taman Pendidikan Digital.
"Kita anggarkan sekitar tiga milyar, dibuat dalam bentuk taman karena untuk siswa. Lokasinya didepan SMA Negeri 1 Singaraja. Agar Kabupaten Buleleng benar-benar menjadi kota pendidikan, ada ciri khasnya," tutup Lihadnyana.