Gianyar Paceklik Air Bersih | Bali Tribune
Bali Tribune, Senin 02 Desember 2024
Diposting : 2 October 2023 18:39
ATA - Bali Tribune
Bali Tribune / Sumur warga di Desa Bona yang tidak berair lagi.

balitribune.co.id | GianyarKemarau ekstrem tahun ini masih akan berlangsung dan puncaknya malah di bulan Oktober ini. Dampaknya juga semakin dirasakan oleh warga Gianyar. Selain sumur kering yang terus bertambah, pelayanan air bersih PDAM juga ikut menurun. 

Dari informasi yang diterima, Senin (2/10), tidak hanya di wilayah dataran tinggi, sumur warga di daerah rendah juga mulai mengering.

Di Desa Bona, sumur milik I Gusti Ngurah Lanang Alit didapati sudah tak berair lagi. Sedikitnya sepuluh sumur di wilayah itu juga mengalami hal serupa. Warga tidak yakin sumurnya kering lantaran musim kemarau. Karena penurunan debit air sumur sudah dirasakan sejak setahun terakhir pascadibangunnya sumur bor besar oleh PDAM yang dijadikan sumber air untuk pelayanan di Blahbatuh hilir.

"Sumur kami di Desa Bona rata-rata sudah berumur puluhan tahun. Dan baru kali ini mengalami kekeringan. Kami sudah pernah melaporkan kondisi ini ke instansi terkait. Namun  sumur bor PDAM disebutkan tak ada pengaruhnya," ungkapnya.

Kini, di musim kemarau ekstrem ini, dipastikan sumurnya hanya akan jadi pajangan. Karena semua warga sumur  tradisionalnya kering, kini beralih ke sumur bor dan sebagian lainnya menggunakan layanan PDAM.

"Seharusnya pemanfaatan air bawah tanah ini menjadi perhatian serius pemerintah. Nyatanya kami sangat merasakan dampaknya," keluhnya.

Sementara itu, pelanggan PDAM di sejumlah wilayah juga mengeluhkan penurunan debit air. Meski aliran air tetap ada, namun tidak bisa dialirkan ke penampungan karena tekanannya rendah. Sejumlah pelanggan pun mengakali dengan menambahkan mesin penarik air. Namun hal ini menimbulkan  distribusi air terganggu ke palanggan lainnya.

"Sebulan ini airnya kecil dan tak bisa lagi naik. Apalagi tetangga banyak pakai mesin penyedot, semakin kecil tekanan airnya," keluh I Wayan Martana di Desa Keramas.

Direktur Perusda Tirta Sanjiwani Gianyar I Made Sastra Kencana menyebutkan, hingga kini pihaknya tidak menemukan sumber air yang mengalami penurunan debit yang signifikan. Disitribusi air sebutnya kerap terkendala karena pihak PLN ganti gardu sehingga ada pemutusan listrik. Sementara beberapa sumber air seperti Map Tegal (Tampaksiring), Map Kerta (Payangan), SB Seronggo, SB Tedung (Gianyar), memang diturunkan karena disesuaikan dengan kebutuhan.