BALI TRIBUNE - Tempat hiburan malam di Kabupaten Badung mendapat atensi khusus dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Badung. Aparat penegak Perda ini bahkan mengganteng lintas instansi untuk mengawasi tempat-tempat dugem yang ada di daerah pariwisata Badung.
Tujuannya tiada lain untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan selama bulan puasa.
Satpol PP bersama TNI/Polri, Linmas dan pihak desa adat juga berupaya bergandengan tangan menghadang masuknya narkoba dan barang-barang haram masuk ke gumi keris Badung. Dimana narkoba biasanya menyasar arena tempat dugem.
“Saat ini kita tengah gencar menggelar operasi sistem pengamanan terpadu,” ujar Kasatpol PP Badung IGAK Suryanegara, Rabu (7/6).
Operasi ini, kata dia, tidak hanya menyasar tempat hiburan, tapi juga penyakit masyarakat, seperti penjual seks komersial (PSK), gelandangan dan pengemis. “Yang paling kita awasi adalah Badung selatan, seperti Kuta,” katanya.
Operasi ini juga untuk mengantisipasi masuknya “penjual lendir” masuk Badung. Pasalnya, ditutupnya tempat hiburan malam selama bulan puasa di Jawa, akan menarik para pekerja dibidang ini datang ke Bali. Terlebih, Badung sebagai daerah pariwisata menjadi sasaran utama para pekerja hiburan untuk mengais rejeki.
“Selama bulan puasa tempat hiburan di Jawa kan tutup. Jadi kami perlu antisipasi agar mereka tidak menyerbu ke Bali, khususnya Badung,” tegasnya.
Pihaknya juga sengaja melibatkan desa adat, agar penduduk pendatang yang mencari nafkah didunia hiburan malam bisa terpantau. “Sementara fokus kita di hiburan malam dulu. Nanti kita akan lanjut ke penertiban pendatang,” tukasnya.