balitribune.co.id | Negara - Penumpukan kendaraan hingga kemacetan akibat lonjakan arus kendaraan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) kini terus diantisipasi. Selain para pengemudi kendaraan besar diminta mentaati aturan pembatasan kendaraan barang di jalur Denpasar-Gilimanuk, penjual tiket online juga diimbau agar tidak memaksakan menjual tiket online di jalur nasional lintas Jawa-Bali tersebut.
Layanan operasional di Lintasan Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk di Selat Bali, sebagai pelabuhan kedua tersibuk yang menghubungkan Pulau Jawa dan Bali kini terus dimaksimalkan. Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin Selasa (26/12) mengatakan pergerakan masyarakat pada periode libur Natal dan Tahun Baru ini mengalami peningkatan seiring antusiasme masyarakat melakukan perjalanan bersama keluarga dan kerabat, yang juga berbarengan dengan libur anak sekolah.
"Kami melihat adanya peningkatan signifikan penumpang yang menggunakan kapal feri pada momen libur Natal khususnya para pengendara roda dua dan mobil pribadi yang ingin berlibur dengan keluarga jelang akhir tahun ini," ujarnya. Selama masa angkutan Nataru tahun ini, ASDP Cabang Ketapang telah menyiapkan sarana dan prasarana diantaranya 57 unit kapal siap operasi, 792 kapasitas parkir di Pelabuhan Ketapang, dan 659 kapasitas parkir di Pelabuhan Gilimanuk-Bali.
Mengantisipasi puncak arus kedua jelang akhir tahun ini, pihaknya juga telah mempersiapkan sejumlah strategi dan juga berkoordinasi aktif baik dengan BPTD selaku regulator dalam penentuan jadwal kapal, dan juga dengan pihak Kepolisian terkait dengan pengaturan lalu lintas jalur dari dan ke pelabuhan, demi menjaga kelancaran, keamanan dan ketertiban. "Antisipasi antrian kendaraan di dalam pelabuhan, salah satunya dengan adanya screening tiket di area buffer zone,” ungkapnya.
“Sesuai arahan Kementerian Perhubungan bahwa selama periode Angkutan Nataru, agar penumpang dan kendaraan penumpang mendapatkan prioritas utama dalam layanan," ujarnya. Selama periode Nataru ini, Pelabuhan Ketapang menurutnya fokus melayani kendaraan kecil/ pribadi, roda 2 dan bis wisata. Dermaga Bulusan juga difungsikan untuk pengalihan layanan bagi truk logistic. Rute biasa LCM Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk dialihkan menjadi Bulusan menuju Gilimanuk.
Selain itu, pengalihan layanan transportasi lintas laut bagi truk logistic juga dialihkan ke Pelabuhan Jangkar (Situbondo) menuju Lembar (NTB). Waktu operasional angkutan barang juga dilakukan seperti saat Angkutan Lebaran 2023 lalu dengan pelarangan operasional truk logistik pada H-4 hingga H+4. “Pembatasan ini untuk menjamin keselamatan, keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas di ruas jalan non tol pada Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk,” tandasnya.
Sementara Kapolres Jembrana, AKBP Endang Tri Purwanto mengatakan lonjakan kendaraan yang terjadi saat arus balik libur Nataru diantisipasi dengan menyiapkan kantong parkir serta skema gang-gang kecil di Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya. "Kita siapkan skema normal, padat, dan sangat padat. Jika masih normal tetap menggunakan jalur utama di Jalan Denpasar-Gilimanuk. Namun jika sudah mulai padat, kita arahkan ke jalur alternatif atau skema gang-gang kecil," ungkapnya.
Pihaknya mengimbau kepada pengemudi kendaraan-kendaraan besar agar mematuhi keputusan bersama untuk tidak melintas di jalur Denpasar-Gilimanuk selama angkutan nataru untuk memperlancar skema yang sudah disiapkan. "Khusus untuk kendaraan besar yang dilarang melintas sesuai keputusan bersama agar mematuhi hal tersebut. Namun, jika masih membandel kita akan melakukan penindakan tegas dengan melarang melintas sampai situasi normal kembali," ujarnya.
Puncak arus balik diprediksi akan terjadi pada 1 Januari 2023. Namun antisipasi kepadatan terus dilakukan selama arus Nataru. Penjual tiket online di sepanjang Jalan Denpasar-Gilimanuk khususnya di wilayah Gilimanuk juga diminta tidak memaksakan menjual tiket agar tidak menimbulkan kemacetan "Sudah disediakan di kargo Gilimanuk stan-stan tiket online, jadi kita imbau pengguna jasa agar tidak membeli tiket di pinggir jalan karena dapat menimbulkan kemacetan," tandasnya.