balitribune.co.id | Gianyar - Entah ngantuk atau melaju terlalu kencang, I Kadek Karmawan (25) tidak bisa mengendalikan sepeda motornya. Pria asal Bebalang, Bangli saat berkendara di Jalan Astina Selatan, Gianyar menghantam pinggiran jembatan dan langsung terjun ke Tukad Cangkir dengan ketinggian sekitar 25 meter.
Akibatnya guru kontrak SDN 3 Susut, Bangli ini ditemukan hanyut sekitar 20 meter dari TKP dalam kondisi tak bernyawa dengan sejumlah luka dan patah tulang.
Dari keterangan yang dihimpun, korban yang mengendarai sepeda motor melaju dari Timur ke Barat. Entah karena ngantuk atau laju motornya terlalu kencang, korban tidak bisa mengendalikan motornya hingga menghantam dinding pipa besi di sisi Utara jembatan hingga kemudian terseret di aspal. Selanjutnya tubuh korban terpental dan terjun ke sungai di bawah jembatan.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Gianyar yang mengetahui kejadian tersebut langsung meluncur melakukan evakuasi. Mengingat TKP yang dikenal cukup angker, tim mengawali penyisiran dengan jalur niskala. Tim menghaturkan banten pejati di pelinggih setempat dengan harapan korban bisa ditemukan dan dievakuasi.
Hadir langsung Kalaksa BPBD Kabupaten Gianyar Ida Bagus Putu Suamba beserta Kabid Kedaruratan dan Logistik I Gusti Ngurah Dibya Presasta yang memimpin penyisiran.
"Indikasi korban jatuh ke dalam jurang. Anggota TRC regu A mulai melakukan penyisiran sekitar Pukul 05.00 Wita," jelas IB Suamba.
Suasana jurang yang masih gelap membuat jarak pandang terbatas. Namun selama dua jam penyisiran hingga matahari terbit, sosok tubuh korban belum ditemukan.
"Diduga korban tenggelam ke dalam air," jelasnya. Atas dugaan itu, Tim Balawista dikerahkan untuk berenang melakukan penyisiran di dalam air.
Akhirnya sekitar 20 meter dari dugaan titik jatuhnya, jasad korban berhasil ditemukan sekitar pukul 08.30 Wita. Jasad korban tenggelam persis dekat bebatuan titik jatuhnya siswa SMA yang menceburkan diri beberapa waktu lalu. Hal ini diungkapkan Kabid Kedaruratan dan Logistik IGN Dibya Prasasti usai evakuasi.
"Persis sama dengan titik tempat jatuhnya siswa. Kalau siswa itu di batu, korban ini di dalam air," jelasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Kota Gianyar Kompol I Gede Sudyatmaja mengatakan pihaknya telah meminta keterangan sejumlah saksi dan membantu evakuasi korban. Diketahui bahwa korban sekitar pukul 04.15 Wita, datang dari arah Timur menuju Barat. Setiba di TKP di Jalan Astina Timur, tepatnya di Jembatan Tukad Cangkir, tiba-tiba korban tidak bisa menguasai laju kendaraannya sehingga terjatuh ke bawah jembatan.
Personel Polsek Gianyar dan Petugas BPBD Gianyar saat menerima laporan ada peristiwa orang jatuh ke bawah jembatan, langsung turun ke TKP.
"Korban ditemukan sekitar pukul 08.30 Wita dalam keadaan sudah meninggal dunia," jelas Kapolsek.
Korban kemudian dievakuasi dengan cara ditarik dengan tali ke atas jembatan dan selanjutnya dibawa menggunakan Ambulance PMI Gianyar menuju Rumah Sakit Umum Bangli karena korban berasal dari Desa Bebalang Bangli.