balitribune.co.id | Tabanan - Terus mendukung pelestarian adat, tradisi, agama dan budaya merupakan komitmen Pemerintah Kabupaten di bawah kepemimpinan Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya dalam mewujudkan visi dan misi Kabupaten Tabanan. Senin (15/4) selaku Murdaning Jagat Tabanan, hadir dalam upacara Karya Ngenteg Linggih Pedudusan Alit Tawur Wrespati Kalpa Pura Sang Hyang Landu yang terletak di Banjar Gelagah Puwun, Desa Kekeran, Mengwi.
Krama Pengempon Pura Sang Hyang Landu, sebagian besar merupakan warga Banjar Carik Padang, Desa Nyambu, Kediri, Tabanan. Turut hadir saat itu, Perwakilan anggota DPRD Tabanan, Sekda Tabanan, Sekda Badung, Asisten Perekonomian dan Pembangunan serta Jajaran Pimpinan OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tabanan, Camat Kediri, juga hadir Perangkat desa Abiantuwung, Desa Nyambu dan Desa Kekeran disertai Jero Mangku Lanang istri dan seluruh krama pengempon Pura yang kompak berkumpul penuh dengan semangat sradha bhakti.
Sambutan hangat krama setempat dan pertunjukan tari-tarian mengawali kehadiran Bupati Sanjaya, sebelum mengikuti persembahyangan dan menyaksikan langsung rangkaian upacara sakral Melaspas dan Mendem Pedagingan yang dipuput oleh Ida Pedanda Mas Timbul dari Griya Tengah Kaba-Kaba. Karya Ngenteg Linggih yang puncaknya jatuh pada Buda Cemeng Langkir, 17 April 2024 mendatang ini merupakan bentuk gotong-royong dari masyarakat tiga Banjar Adat selaku Pengempon serta dana dari APBDes Kekeran. Dimana Pura yang terletak di wilayah perbatasan Kediri Tabanan dan Mengwi Badung ini diempon oleh 55 KK dari Banjar Carik Padang, 45 KK Banjar Nyambu dan 10 orang Banjar Kekeran.
Sanjaya melalui sambrama wacananya berikan apresiasi penuh atas semangat Krama adat Banjar Carik Padang, Banjar Nyambu dan Banjar Kekeran dalam mewujudkan upacara Dewa Yadnya dan menjalankan sradha bahkti dengan memperbaiki pura khayangan Sang Hyang Landu tersebut dengan Lascarya dan penuh rasa tulus ikhlas.
“Tujuan kita yang utama terhadap Parahyangan niki adalah bhakti, dan titiang lihat tadi, walaupun letaknya dimanapun, bhakti semeton titiang ring Carik Padang sareng ring Nyambu dan Kekeran terhadap kahyangan sane mapralingga niki bhaktinya sangat luar biasa. Terbukti, titiang baru masuk, melihat parahyangannya niki megah pisan, upakara/upacaranya memargi, bagus dan luar biasa Karya Ngenteg linggih ini,” ujar Sanjaya
Pimpinan kebanggaan Tabanan juga menilai, dari pelaksanaan Karya Ngenteg Linggih ini selain menunjukkan sradha bhakti masyarakat kehadapan Ida Bhatara/Ida Sang Hyang Widhi Wasa, juga bentuk bakti kepada alam lingkungan dimanapun itu, serta bhakti kepada sesama. Hal ini sejalan dengan konsep agama Hindu, yakni Tri Hita Karana. “Jadi apa yang sudah dan telah dibangun serta dijalankan upakara/upacara Ngenteg Linggih ini telah dijalankan dengan baik oleh krama. Baik krama titiang di Tabanan dan krama titiang di Badung sampun kompak bersatu, dua Kabupaten menyatu. Sungguh sangat luar biasa,” sambung Sanjaya.
Atas apresiasi Sanjaya, I Wayan Brana Yasa selaku Ketua Panitia Upacara atau Prawartaka Karya, menyampaikan ucapan terima kasihnya mewakili krama atas kehadiran Bupati Sanjaya beserta jajaran Pemerintah kabupaten Tabanan selaku Guru Wisesa serta bantuan yang telah diberikan dalam mendukung pembangunan pura Sang Hyang Landu ini. Pihaknya juga berharap persatuan ini semakin solid guna mewujudkan program-program pembangunan kedepan.