Video Laryngoscope Dalam Pelatihan (Hands-On) Tatalaksana Jalan Nafas, Bagian Prosedur Bantuan Hidup Dasar dan Lanjut Pada Petugas Kesehatam di Daerah Pariwisata Nusa Penida | Bali Tribune
Diposting : 21 May 2024 05:38
dr. Pontisomaya Parami, Sp.An-TI - Bali Tribune
Bali Tribune / Pelatihan Hands-On

Oleh: dr. Pontisomaya Parami, Sp.An-TI

balitribune.co.id | Kepulauan Nusa Penida merupakan salah satu kawasan pariwisata strategis di Bali yang memiliki wisata Bahari tercantik di Bali. Peningkatan kunjungan wisatawan juga harus diiringi dengan peningkatan fasilitas kesehatan yang meliputi sarana prasarana kesehatan dan kemampuan sumber daya petugas kesehatan. Penyakit pernapasan menduduki peringkat pertama dari sepuluh penyakit terbanyak dalam 3 bulan terakhir di Nusa Penida. Apabila penyakit ini berkembang menjadi berat dapat meningkatkan risiko untuk terjadinya gagal napas.

Gagal napas adalah suatu kondisi dimana gagalnya sistem respirasi untuk melakukan pertukaran gas, pemasukan oksigen dan pengeluaran karbondioksida. Keterlambatan penanganan atau ketidakmampuan petugas kesehatan dalam mengenali dan menangani gangguan yang terjadi pada saluran pernapasan pasien menyebabkan angka kematian semakin meningkat. Oleh karena itu, Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Udayana berinisiatif untuk melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk pelatihan pelatihan (hands-on) tentang tatalaksana jalan nafas sebagai bagian dari prosedur bantuan hidup dasar (BHD) dengan penggunaan video laryngoscope kepada seluruh petugas kesehatan di Kawasan Nusa Penida, Klungkung sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi pada hari Rabu, 8 Mei 2024.

Kegiatan pelatihan hands-on ini bertempat di UPTD RSUD Gema Santi Nusa Penida dan diikuti oleh 40 orang petugas kesehatan layanan primer di Nusa Penida yang terdiri dari 20 orang dari UPTD RSUD Gema Santi dan 20 orang lainnya berasal dari Puskesmas Nusa Penida I, II dan III. Pelatihan ini berlangsung sekitar 4 jam dari pukul 09.00 hingga 13.00 WITA. Kegiatan pelatihan ini dimulai dengan proses registrasi, dilanjutkan dengan pemberian materi, pengenalan alat video laringoskop dan simulasi BHD pada manekin yang diakhiri dengan sesi diskusi (tanya-jawab) serta pembagian hadiah untuk nilai tertinggi pre test dan post test. Pelatihan ini dipaparkan secara langsung oleh dr. Pontisomaya Parami, Sp.An-TI, MARS FCC, Dr. dr. Dewa Ayu Mas Shintya Dewi, Sp.An-TI dr. I Gusti Agung Made Wibisana Kurniajaya, Sp.An-TI, dr. I Putu Fajar Narakusuma, Sp.An-TI, dr. I Gede Prima Julianto, Sp.An-TI dan dr. Hendrikus Gede Surya Adhi Putra, Sp.An-TI bersama dengan dokter peserta didik pada Program Studi Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Universitas Udayana. Materi yang dipaparkan meliputi langkah-langkah bantuan hidup dasar, bantuan hidup dasar dengan Automated External Defibrilator (AED), tatalaksana jalan napas dan penggunaan video laringoskop, tatalaksana pertama pada pasien tersedak.

Setelah sesi pemaparan materi, para peserta dibagi menjadi 4 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 10 orang yang akan dipandu oleh residen balinesthesia. Semua peserta dapat secara bergiliran mencoba mempraktekkan penggunaan video laringoskop dan laringoskop konvensional pada tatalakasana jalan napas, cara kompresi dada, pemberian ventilasi yang benar, cara menggunakan alat AED pada manekin, serta cara melakukan back blow, heilmich manuver dan chest thrust pada pasien tersedak. Selama pelatihan, peserta tampak sangat antusias dan aktif bertanya, sehingga sangat diharapkan pelatihan ini dapat menambah pengetahuan dan keterampilan untuk para petugas kesehatan garda terdepan apabila menjumpai kondisi kegawatdaruratan di sekitar lokasi wisata, sehingga korban dapat selamat dan terhindar dari kematian.