BI Harapkan WWF Berikan Dampak Positif Pertumbuhan Ekonomi Bali | Bali Tribune
Bali Tribune, Sabtu 30 November 2024
Diposting : 21 May 2024 20:24
ARW - Bali Tribune
Bali Tribune / Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja bersama Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan di Bali Turtle Island Development (BTID), Serangan, Kota Denpasar.

balitribune.co,id | Denpasar - Bali menjadi tuan rumah World Water Forum (WWF) ke-10 tahun 2024 yang berlangsung dari 18 hingga 25 Mei 2024. WWF 2024 dibuka dengan Upacara Segara Kerthi bertema “Merawat Air Melindungi Sarwa Prani (Hewan dan Tumbuhan)” pada Sabtu (18/5) di Bali Turtle Island Development (BTID), Serangan, Kota Denpasar.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, percaya bahwa penyelenggaraan WWF ke-10 di Bali akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Bali dengan kedatangan turis internasional. "Kami melihat WWF 2024 sebagai momentum bagi Indonesia dan dunia untuk bersama-sama menciptakan keberlanjutan sumber daya air sebagai ekosistem yang berharga bagi kehidupan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," ujar Erwin.

Erwin menjelaskan pentingnya menjaga keseimbangan sumber daya air dengan alasan: Pertama, pertumbuhan penduduk memerlukan air bersih dan berkualitas untuk kesehatan masyarakat. Kedua, pertumbuhan ekonomi mengharuskan perluasan area industri yang harus seimbang dengan daerah pengairan. Ketiga, perubahan iklim akibat El Nino tahun lalu menunjukkan pentingnya melestarikan ekosistem air untuk kebutuhan masyarakat, irigasi pertanian, dan manufaktur.

Erwin menambahkan bahwa Bali bisa menjadi contoh dunia karena memiliki subak-subak yang kelestariannya dijaga oleh pemerintah dan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi Bali sebesar 5,98% pada Triwulan I 2024, didorong oleh sektor pariwisata, pertanian, perkebunan, dan perikanan, menunjukkan hubungan penting dengan upaya melestarikan sumber daya air. Erwin yakin bahwa WWF 2024 tidak hanya akan meningkatkan ekonomi Bali, tetapi juga menjadikan Bali sebagai contoh pengelolaan air dengan sistem Subak yang diakui UNESCO. "Kami berharap WWF 2024 menghasilkan langkah penting untuk pelestarian sumber daya air guna mendukung produktivitas, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dan kesejahteraan masyarakat," kata Erwin.

Pembukaan WWF dihadiri oleh Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Presiden World Water Council (WWC), Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Penjabat Gubernur Bali, delegasi negara anggota, Bupati/Walikota se-Bali, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Forkopimda, pimpinan OPD, dan berbagai elemen masyarakat. Acara pembukaan WWF ke-10 tahun 2024 yang bertajuk "Balinese Water Purification Ceremony" juga mencakup pertunjukan budaya, doa bersama, dan pelepasan satwa ke alam bebas.

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, dalam sambutannya menyatakan bahwa upacara pembukaan bersamaan dengan upacara Segara Kerthi menunjukkan komitmen Indonesia untuk melindungi alam dan air serta menghormati hewan. Presiden WWC, Loic Fauchon, berterima kasih kepada masyarakat Bali dan Indonesia atas persiapan forum yang diadakan setiap tiga tahun ini. Penjabat Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, menambahkan bahwa Bali sangat bangga menjadi tuan rumah WWF ke-10 tahun 2024. Selain keindahan alam, Bali memiliki kearifan lokal yang menjaga keseimbangan alam, adat, dan budaya.