balitribune.co.id | Bangli - Pembukaan Penglipuran Village Festival ke 11, Kamis (4/7), dimeriahkan oleh pementasan jogged bungbung kolosal dengan jumlah penari sebanyak 100 orang penari daha teruna teruni Desa Adat Penglipuran. Festival yang akan berlangsung selama empat hari ini mengamnil tema 'Pertiwi', atau penghormatan terhadap Ibu Pertiwi.
Nampak hadir dalam festival tahunan tersebut Wabup Bangli I Wayan Diar, Ketua DPRD Bangli Ketut Suastikam, Ketua PHRI Bangli Tjokorda Oka Arta Ardhana Sukawati, dan Perwakilan dari Kemenkraf, serta pejabat di Pemprov Bali.
Kelian Adat Penglipuran I Wayan Budiarta dalam sambutannya mengatakan festival village Penglipuran telah beberapa kali dilaksanakan, dan tahun ini telah memasuki yang ke 11. “Dengan berbagai pertimbangan untuk pelaksanaan kami majukan di Bulan Juli, kalau sebelumnya pelaksanaan dilakukan di ahir tahun,” ungkapnya.
Menurutnya, festival kali ini mengambil tema “Pertiwi'. Tema ini bermakna penghormatan pada Ibu Pertiwi tempat kita dilahirkan. Dengan tema ini, diharapkan masyarakat bisa menghargai lingkungan. Menurut Wayan Budiarta, festival kali ini pihaknya berkolaborasi dengan program Senandung Dewi (semarak event unggulan di Desa Wisata). Senandung Dewi merupakan program baru dari Kemenparekraf. Dan Penglipuran menjadi penyelenggara pertama secara nasional.
Dalam festival tahun ini ditampilkam tarian mascot Penglipuran. Ada jodeg bumbung kolosal dengan melibatkan 100 penari yang merupakan pelajar di Bangli. Ada pula parade budaya tempo dulu yang dibawakan krama Penglipuran. Selain itu penampilan barong ngelawang yang dipentaskan oleh bebanua/banjar di sekitar Penglipuran.
Testival ini selain untuk sarana promosi juga untuk hiburan serta edukasi kepada masyarakat agar mau melestarikan lingkungan, ada buday amaupun tradisi kuno yang ada. “Kegiatan ini juga sebagai wadah kreatifitas warga, disamping sebgai ucapan puji syukur atas berkah-Nya kepada desa wisata Penglipuran,” kata Budiarta.
Wakil Nupati Bangli I Wayan Diar mengutarakan Desa Wisata Penglipuran belakangan ini mengalami perkembangan yang cukup pesat. Disamping itu, Desa Wisata Penglipuran juga sukses banyak menorehkan prestasi baik kancah nasional maupun internaisonal. “Beberapa wakktu lalu Desa Wisata Penglipuran dinobatkan sebagai desa wisata terbaik di dunia,” ujarnya.
Penglipuran Vilage Festival merupakan event pariwisata yang menjadi kegiatan unggulan pariwisata Kabupaten Bangli yang telah dilaksanakan di setiap tahunnya dan rutin dilaksanakan sejak tahun 2013. Tema festifal tahun 2024 ini adalah “Pertiwi” (endless devotion to the mother earth as a spirit of generative tourism) memiliki makna bahwa berbakti dan hormat kepada tanah sebagai elemen dan berkah kehidupan aktivitas pariwisata.
Pertiwi dianggap dapat mengekspresikan kekuatan dan memberikan anugrah tanpa batas. Ini sesuai dengan kehidupan sehari-hari di Desa Penglipuran, yang mempertahankan Adat Istiadat, budaya dan kebiasaan masyarakatnya. "Tema ini sangat relevan dengan kondisi Desa Penglipuran yang selalu berkomitmen dalam hal konservasi lingkungan yang merujuk pada konsep Tri Hita Karana," ujarnya.