balitribune.co.id | Singaraja - Beberapa hari belakangan publik politik di Buleleng dibuat penasaran dengan beredarnya foto berisi tabel penunjukan bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati dari PDI Perjuangan untuk Pilkada Buleleng November 2024 mendatang. Dalam tabel tersebut termaktub perolehan elektoral yang menyebut kedua pasangan yang disebut-sebut bakal menerima rekomendasi dari PDI Perjuangan Nyoman Sitjidra-Gede Supriatna mencapai 70 persen angka kemenangan.
Pendaftaran calon bupati dan wakil Bupati Buleleng sudah tinggal menghitung hari yakni tanggal, 27-29 Agustus sehingga kasak kusuk politik penerima mandat sebagai bakal calon kepala daerah terus mengemuka.
Saat dikonfirmasi, Sutjidra mengatakan hingga saat ini ia belum mengantongi rekomendasi secara resmi. Sutjidra menyebut tabel yang beredar luas di media sosial itu hanya isu saja. Tabel itu, menurut dia, merupakan tabel untuk pelatihan kader PDI Perjuangan beberapa waktu yang lalu.
”Yang jelas kami belum terima rekomendasi itu. Namun yang resmi belum kami terima, jadi belum berani memastikan,” tegas Sutjidra, Selasa (6/8).
Kendati demikian,Sutjidra mengaku selaku kader PDI Perjuangan akan selalu siap jika rekoemndasi tersebut jatuh ketangannya.
”Sebagai kader sudah barang tentu tegak lurus dengan perintah ketua umum Megawati Soekarnoputri,” ujarnya.
Gede Supriatna juga mengatakan hal yang sama. Sekretaris PDI Perjuangan ini menegaskan hingga saat ini rekomendasi dimaksud belum keluar.
”Belum keluar (rekomendasi). Jika saja rekomendasi itu sudah keluar kami akan sampaikan siapa saja nama - namanya,” ujarnya.
Menurutnya, sambil menunggu rekomendasi, saat ini DPC PDI Perjuangan tengah melakukan konsolidasi di masing-masing kecamatan di Buleleng. Selain itu, pada Minggu ini pihaknya juga melakukan pendidikan kader PDI Perjuangan yang terpilih pada pemilu sebelumnya. Kegiatan tersebut khusus untuk pembekalan terhadap anggota yang baru terpilih.
”Untuk memberikan pemahaman agar ideologi PDI Perjuangan bisa masuk ke para anggota DPRD. Terutama yang baru terpilih,” imbuhnya.
Supriatna mengaku siap menerima mandat jika rekomendasi itu diberikan kepadanya.
”Siap menerima tugas. Siap ditugaskan dan siap untuk tidak ditugaskan,” tandasnya.