BALI TRIBUNE - Komitmen kuat Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam melestarikan seni dan budaya Bali melalui sejumlah kegiatan seperti Pesta Kesenian Bali, Bali Mandara Mahalango dan Bali Mandara Nawa Natya mendapat apresiasi dari Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar dengan diberikannya penghargaan Siwa Nataraja kepada Gubernur Bali.
Gubernur Pastika dinilai turut berperan dalam memajukan kesenian dan kebudayaan daerah sehingga seni menjadi semarak serta memberi ruang seluas luasnya bagi para seniman untuk berkarya dan berinovasi. Penyerahan penghargaan tertinggi ISI Denpasar Siwa Nataraja berupa cincin dan piagam penghargaan diserahkan langsung oleh Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha,SSkar,M.Hum dalam Sidang Terbuka Senat ISI Denpasar dalam rangka Dies Natalis ke-14 ISI Denpasar di Gedung Natya Mandala, Jumat (28/7).
Gubernur Pastika dalam sambutannya menyampaikan terima kasih dan apresiasinya atas penghargaan tersebut dan mempersembahkan penghargaan tersebut kepada seluruh akademisi, budayawan dan seniman Bali yang telah bekerja keras dengan penuh pengabdian untuk terus menggali, melestarikan dan mengembangkan kebudayan daerah “ Program Bali Mandara difokuskan disamping pada upaya pengentasan kemiskinan juga pada program pelestarian kebudayaan daerah. Saya ingin seni bisa menjadi sumber penghidupan bagi para seniman. Taman Budaya agar bergeliat sepanjang tahun dengan berbagai pegelaran pertunjukkan seni. Kembangkan terus seni sehingga dapat memberikan manfaat bagi seni dan bagi kesejahteraan, “ imbuhnya.
Lebih jauh Pastika menyampaikan bahwa saat ini kesenian Bali mampu tumbuh dan berkembang di tengah nilai-nilai globalisasi. Kesenian Bali telah mampu mendukung dan menjadi bagian penting dari kemajuan Pariwisata Bali. Generasi muda Bali juga semakin tertarik untuk terjun menggeluti dan mempelajari kesenian daerah . Tidak hanya itu Taman Budaya juga bergeliat sepanjang tahun, menggelar berbagai pertunjukan seni dan hal ini menunjukkan gairah berkesenian dan apresiasi krama Bali terhadap kesenian sangat tinggi.
Pada bagian lain selaku Dewan Penyantun ISI Denpasar, Gubernur Pastika berharap agar momentum perayaan Dies Natalis ke-14 dapat dijadikan momentum untuk memantapkan kualitas penyelenggaraan pendidikan serta meningkatkan peran sosial institusi ISI Denpasar . ISI Denpasar tidak hanya bertugas menghasilkan seniman yang intelek atau sarjana yang memahami dan menguasai kesenian serta menyiapkannya merebut pasar kerja, tetapi lebih penting adalah membangun generasi muda Bali yang mampu memantapkan kehidupan berkesenian, sebagai identitas utama krama dan daerah di tengah persaingan yang semakin komplek. “ Semakin tahun saya harap kualitas output ISI Denpasar semakin meningkat sehingga kesenian dan kebudayaan Bali tetap lestari, semakin kaya inovasi dan kreasi baru sehingga dapat bersaing dalam tatanan global, “ tuturnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha,SSkar,M.Hum dimana ia mengajak jajarannya untuk menjadikan perayaan Dies Natalis ke -14 sebagai momentum untuk mengevaluasi diri, terus berbenah, melihat dengan jernih apa yang telah diperbuat untuk disumbangkan kepada masyarakat dan jagat seni. Serangkaian Dies Natalis ke-14 ISI Denpasar memberikan penghargaan Siwa Nataraja kepada dua tokoh yang dinilai telah berkonstribusi besar dalam pelestarian seni dan budaya Bali. Selain Gubernur Bali Made Mangku Pastika , penghargaan juga diserahkan pada N.L.N Swasti Widjaja Bandem seorang pensiunan dosen ISI Denpasar yang telah melahirkan berbagai karya seni apik seperti Tari Sekar Jagat, Tari Puspanjali dan Tari Cendrawasih dan tarian tersebut berkembang pesat sebagai tarian dasar yang dipelajari siswa sanggar tari di Bali.
Perayaan Dies Natalis turut dihadiri Inspektur Provinsi Bali Ketut Teneng, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan daerah Peneliotian dan Pengembangan I Putu Astawa, Kepala Dinas Kebudayaan Dewa Putu Beratha , perwakilan Bupati/ Walikota se Bali, Anggota Dewan Penyantun ISI Denpasar, para budayawan dan seniman serta undangan lainnya.