BALI TRIBUNE - Angin puting beliung menerjang wilayah Kecamatan Kubu, Karangasem, merobohkan sebuah bangunan Bale Gong berukuran 9X8 meter persegi, di Desa Pekraman Bukit, Sukadana, Kecamatan Kubu. Beruntung saat kejadian tidak ada aktifitas warga di sekitar bangunan yang roboh tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Bali Tribune, Rabu (2/8), angin kencang memang sudah terjadi di wilayah Kecamjatan Kubu dan beberapa wilayah lainnya di Karangasem sejak tiga hari terakhir. Rabu kemarin sekitar pukul 10.00 Wita, terjadi angin puting beliung yang berlangsung tidak terlalu lama menyapu wilayah Desa Pekraman Bukit, Desa Sukadana.
Dari keterangan I Ketut Kriawan, salah seorang warga asal Banjar Lebah, Kubu, yang kebetulan melintas di lokasi kejadian, saat itu dirinya tengah mengendarai mobil dan melintas di depan Pura Puseh. Tiba-tiba dia mendengar suara gemuruh yang disertai suara hentakan keras seperti subuah bangunan yang roboh. Mendengar suara tersebut, dia langsung berhenti dan keluar dari dalam mobilnya guna mengecek apa yang terjadi. Dia kemudian masuk ke dalam areal Pura Puseh, dan ternyata dugaannya benar, bangunan Bale Gong yang berada di dalam areal Pura Puseh tersebut dilihatnya sudah ambruk dan rata dengan tanah. Selain bangunan Bale Gong yang ambruk, terjangan angin puting beliung yang terjadi kemarin juga merubuhkan beberapa bagian tembok penyengker Kantor BPD Desa Sukadana.
Kepala Desa Sukadana I Gede Suardana kepada wartawan kemarin menyebutkan, pihaknya sampai saat ini masih mengecek dampak kerusakan yang diakibatkan oleh terjangan angin puting beliung yang terjadi kemarin. Diakuinya terjangan angin yang terjadi cukup kencang, pasalnya bangunan Bale Gong yang begitu kokoh dan permanen sampai rubuh diterjang kencangnya angin dan menyisakan kerugian bagi masyarakat Desa Sukadana. Dari hitungan sementara kerugian material akibat kejadian bencana yang merubuhkan bangunan Bale Gong Style Bali dan Meprada itu mencapai Rp 250 juta sedangkan kerugian akibat rubuhnya tembok penyengker Kantor BPD Sukadana mencapai Rp 10 Juta.
“Kejadianya itu berlangsung sangat cepat sekali. Saya diberitahu oleh masyarakat dan saya langsung turun mengecek keadaan bangunan yang rubuh itu,” jealas Gede Suardana, sembari menyebutkan jika material dari ambruknya bale gong yang selesai pada Tahun 2015 lalu itu tidak sampai mengenai pelinggih di Pura Puseh. Sementara untuk perbaikan Bale Gong tersebut, pihaknya mengaku masih akan menunggu keputusan para klian dan tokoh masyarakat.
Kepala Pelaksana BPBD Karangasem IB Ketut Arimbawa ketika dikonfirmasi wartawan juga membenarkan terkait laporan bencana angin kencang tersebut. “Kami sudah luncurkan anggota ke lokasi kejadian untuk melakukan pengecekan. Tidak ada korban jiwa atau luka, hanya kerugian material akibat bangunan yang rusak. Kami sudah meminta agar Perbekel segera membuat laporan dan mengajukan proposal agar bisa diusulkan bantuan dana pasca bencana,” ucap Ida Bagus Ketut Arimbawa.