BALI TRIBUNE - Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Bali bakal melakukan talent scouting (pemandu bakat) di ajang Porprov Bali XIII/2017 Gianyar guna menemukan pesepakbola tangguh.
Ketua Umum Asprov PSSI Bali Ketut Suardana, Kamis (10/8) mengatakan, tim talent scouting bakal dibentuk secepatnya dan akan diperkuat surat keputusan (SK) dari induk organisasi sepakbola di Bali dalam bertugas nantinya.
Suardana mengatakan, cabor sepakbola Porprov Bali akan dipertandingkan mendahului, yakni tanggal 31 Agustus mendatang. “Pembentukan tim pemandu bakat sangat dibutuhkan Asprov PSSI Bali, mengingat usai Porprov, PSSI Bali disibukkan dengan persiapan Pra-PON,” ujarnya.
Karenanya, di waktu yang tidak banyak itu, pihaknya akan memanfaatkan moment Porprov untuk mencari pesepakbola Bali ke ajang Pra-PON. Pria yang juga owner klub sepakbola Tunas Muda Ubud itu mengatakan, dengan waktu singkat di Porprov itu tim pemandu bakat dapat menjalankan tugasnya sebaik mungkin.
Sehingga yang ditunjuk di tim pemandu bakat itu nantinya dikoordinir oleh asosiasi pelatih. "Nama-namanya sedang kami godok, tinggal dibuatkan SK saja.Dengan begitu kerjanya nanti resmi atas nama Asprov PSSI Bali," imbuh Suardana.
Soal berapa pemain yang direkomendasikan masuk tim bayangan Pra- PON, seluruh kewenangan itu diberikan kepada tim pemandu bakat. Sejauhmana mampu melihat talenta pemain sesuai dengan posisi yang dibutuhkan nantinya.
Dia berharap para pemain yang tampil di Porprov nanti hendaknya benar-benar menunjukkan kemampuan terbaik dalam mengolah si kulit bundar di tengah lapangan. Karena bagaimanapun juga para pemain yang masih tim bayangan ini akan proyeksi Pra-PON dan memikul tugas berat untuk kembali mengantarkan tim sepakbola Bali melaju lolos ke PON.
Sebelum melangkah ke PON, Bali biasanya pada Pra-PON bertanding melawan Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, dan untuk membentuk dibutuhkan waktu dan proses. Ia menambahkan, sejak awal Asprov PSSI Bali komitmen membentuk tim Pra-PON dengan program yang terukur dan berkesinambungan. Sebab, membangun sepakbola tidak bisa instan. Apalagi ini tim kesebelasan memang membutuhkan proses yang cukup panjang.
"Teknisnya bagaimana, itu nanti.Terpenting pemain terbaik di Bali kita bisa dapatkan dari hasil Porprov nantinya," tegas Suardana.
Menanggapi soal cabor sepakbola yang paling bergengsi di Porprov sebagai pembuka dan penutup pertandingan, pria asal Ubud Gianyar itu sejak awal menekankan wasit bekerja sesuai dengan rolnya.Jangan lagi ada istilah pemain yang macam-macam di tengah lapangan.Termasuk faktor non-teknis yang selalu dikait-kaitkan selama ini bisa dihilangkan.
"Wasit yang bertugas nanti diharapkan jadi pengadil yang baik dan berkualitas. Dengan begitu pertandingan akan enak ditonton. Sebab, sepakbola selalu bisa memberikan hiburan yang menarik untuk masyarakat. Saya harap pemain tetap sportif dan menjunjung tinggi fair play,” demikian Ketut Suardana.