BALI TRIBUNE - Upacara Detik-detik Proklamasi memperingati HUT ke-72 RI, di Lapangan Kapten Muditha Bangli, Kamis (17/8), diikuti oleh siswa SD, SMP, SMA, guru, hingga Aparatur Sipil Negara (ASN). Bertindak sebagai Inspektur Upacara Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Artha. Upacara berjalan aman dan lancar, namun ditandai dengan tumbangnya puluhan peserta, dan aksi tak pantas yang dilakukan puluhan ASN keluar dari barisan untuk berteduh di pinggir lapangan saat upacara sedang berlangsung.
Pantauan Bali Tribune, upacara dimulai pukul 10.00 Wita, dan baru beberapa menit berlangsung sejumlah peserta upacara pada bertumbangan. Beberapa petugas kesehatan yang beranggotakan dari Dinas Kesehatan, sukarelawan PMI, Puskesmas harus bolak balik mengangkat perserta upacara yang tumbang, menggunakan tandu ke pinggir lapangan sebelah timur. Peserta upacara semakin berkurang ketika puluhan siswa SD, keluar dari barisan karena kebelit buang air kecil.
Puncaknya ketika pembacaan pemberian penghargaan Satya Lencana Nugraha tanap dikomando tiba-tiba saja puluhan ASN juga ikut izin menuju ke pinggir lapangan dengan keluhan sakit. Namun anehnya, sakit itu terjadi secara serempak. Beberapa dari mereka ada yang benar-benar tampak pucat dan harus mendapat pertolongan dari petugas kesehatan. Namun beberapa yang lain tampak sumringah setelah duduk di pinggir lapangan. Anehnya lagi, ketika duduk di pinggir lapangan, ada ASN yang selfi dan ada pula yang duduk santai sambil merokok. Sementara beberapa ASN yang masih tetap bertahan di barisan peserta upacara, tidak sedikit mereka jongkok.
Melihat puluhan ASN keluar dari barisan peserta upacara, langsung ditegur oleh pihak Sat Pol PP. Namun alasan mereka mendahului keluar dari barisan peserta upacara karena sakit. Mungkin karena saking mangkelnya Kasi Ops Pol PP Ngakan Astawa meminta agar ASN yang mengaku sakit untuk merapat ke pos kesehatan.
Ditemui Sat Pol PP dan Damkar Bangli Ngakan Ketut Astawa mengatakan pihaknya sempat menegur para pegawai yang berbondong-bondong ke pinggir lapangan. Namun ketika ditegur, mereka justru marah. Kata pria asal Banjar Belumbang ini, apa yang dilakukanya itu adalah sebagai bentuk penjabaran dari intruksi Wakil Bupati melalui Sekertaris Pol PP dan Damkar yakni petugas Pol PP diperintahkan untuk melakukan pengawasan serangkian upacara HUT RI. ”Intruksinya dilarang peserta upcara meninggalkan lokasi upcara sebelum upacara selesai, kecuali sakit,” ujar Ngakan Astawa dengan alasan sakit yang dilontarkan ASN, pihaknya mengaku tidak bisa berbuat banyak.
Dia juga mengaku sempat mendapati ASN yang semula mengaku sakit, justru ketika sampai di pinggir lapangan mereka malah selfie. "Ada juga sampai di pinggir lapangan malah selfie, ketika ditegur, alasannya hanya ngecek HP," kata Ngakan Astawan.
Sekretaris Dinas Satpol PP dan Damkar, Dewa Agung Putra Suryadarma mengatakan, sesuai dengan arahan dari Wakil Bupati Bangli, pihaknya diminta untuk mengamankan jalannya upacara serta melarang peserta upacara meninggalkan lapangan sebelum upacara selesai. Tujuannya tidak lain adalah untuk mendisiplinkan para ASN.
Staf Pelayanan Dasar Dinas Kesehatan, Bangli Patri Yasadi mengatakan, tim kesehatan yang bertugas berasal dari sukarelawan PMI, Diskes, Puskesmas Bangli. Dia mengatakan mereka yang tumbang saat mengikuti upacara dikarena kondisi fisiknya lemah. Namun demikian dari puluhan perserta yang sempat ditangani kondisinya sudah membaik. “Kita juga menyiapkan ambulance, kalau dirasa perlu pertolongan tambahan langsung kita kirim ke rumah sakit,” sebutnya.