Pelatih Harus Paham Kondisi Mental Atlet | Bali Tribune
Bali Tribune, Sabtu 30 November 2024
Diposting : 28 August 2017 18:10
Djoko Purnomo - Bali Tribune
KONI
Dr N. Nurosi Nurasjati (kanan) dan I Gusti Agung Putra Dyana

BALI TRIBUNE - Bagi seorang pelatih ada hal mendasar yang perlu diperhatikan supaya atletnya bisa meraih prestasi yang diharapkan. Salah satunya adalah paham akan kondisi mental atlet yang bersangkutan saat bertanding. Demikian disampaikan staf Kementerian Pemuda dan Olahraga, Dr N. Nurosi Nurasjati.

 
 “Jadi, menyangkut mental atlet, pelatih lah yang mesti tahu dan memahami karena mental juga sangat berpengaruh terhadap prestasi seorang atlet,” ujar sesaat sebelum tampil sebagai pembicara pada Bimbingan Teknis (Bintek) Pelatih Cabang Olahraga KONI Denpasar, di Sanur, Sabtu (26/8).
Bintek selama dua hari diikuti 72 pelatih dari 36 cabang olahraga yang dipertandingkan di Porprov Bali XIII/2017 Gianyar. Selain Nurosi Nurasjati, narasumber lainnya adalah utusan KONI Pusat, Sudrajat.
 
Menurut Ketua Panitia Bintek I Gusti Agung Putra Dyana didampingi Humas KONI Denpasar Dewa Gde Rai, diberikannya bintek kepada para pelatih yang atletnya berlaga di Porprov Bali nanti, supaya atlet-atlet Denpasar mampu menorehkan prestasi di ajang tersebut.
 
“Selain kepada pelatih, seluruh atlet wakil Denpsar ke ajang bergengsi skala Bali itu nantinya juga mendapatkan ‘suntikan’ semangat dari motivator, dan ini sudah kami lakukan terhadap gelaran porprov-porprov sebelumnya,” ujar Gusti Agung Putra Dyana yang juga ketua kontingen Denpasar itu.
Putra Dyana yang juga Wakil Ketua KONI Denpasar mengatakan, KONI Denpasar selalu memfasilitasi apapun yang diperlukan cabor supaya bisa berprestasi, karena prestasi di ajang porprov menjadi kebanggaan daerah. Komitmen KONI Denpasar tersebut tercermin dalam pengiriman atlet ke Porprov Bali XIII, yang semuanya dalah hasil binaan cabor masing-masing.
 
Soal prestasi atlet, menurut Nurosi, ada empat faktor yang harus diperhatikan pelatih, yakni fisik, teknik, mental dan strategi. Keempat faktor itu, lanjut mantan karateka nasional asal Jawa Barat itu, tidak bisa berdiri sendiri, melainkan saling berpengaruh.
“Mental adalah faktor paling penting bagi prestasi atlet. Meski teknik, fisik dan strategi bagus, tapi kalau mentalnya tidak bagus maka akan sulit meraih prestasi,” ujar Nurosi.
 
Karena pentingnya faktor mental bagi seorang atlet dalam berprestasi, Nurosi berpendapat sudah selayaknya jika pelatih memberikan dasar-dasar penguatan mental kepada atletnya sejak mulai melatih bersamaan dengan latihan fisik dan teknik.

Kelemahan pelatih kita saat ini, kata dia, adalah hanya memberikan pelatihan kepada atletnya hanya menyangkut penguatan fisik dan teknik, sementara soal mental tidak mendapat porsi semestinya.