Denpasar, Bali Tribune
Sempat simpang siur terkait lokasi pembangunan lintasan khusus lompat jauh dan jangkit, akhirnya KONI Bali memastikan lintasan tersebut dibangun di Stadion Ngurah Rai Denpasar. Kepastian tersebut disampaikan Ketua Umum KONI Bali Ketut Suwandi seusai dirinya beraudiensi ke Kementerian Pemuda dan Olahraga.
“Saya baru kemarin (Rabu,red) dari Jakarta dan bertemu dengan Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi, Kementerian Pemuda dan Olahraga Pak Gatot Dewa Broto. Intinya hanya membahas dua hal, yakni lintasan untuk berlatih atlet Olimpiade Maria Londa, dan kedua soal lintasan atletik,” kata Suwandi ditemui di ruang kerjanya, Kamis (28/4).
Maria Londa merupakan atlet lompat jauh dan jangkit yang akan berlaga di Olimpiade Brazil, Agustus nanti. Dalam pemusatan latihan nasional, Maria, kata Suwandi, memilih berlatih di Bali, dan sempat ditinjau Menpora Imam Nahrawi di Stadion Ngurah Rai, beberapa waktu lalu. Lantaran tempat berlatihnya begitu memprihatinkan, Menpora menyegerakan pembuatan lintasan khusus untuk Maria.
“Pembuatan lintasan khusus untuk Maria itu akan menghabiskan dana Rp200 juta, dan Mei nanti sudah mulai dikerjakan, semuanya dari Kemenpora dan kami sifatnya hanya menerima saja. Ya, paling sekitar sebulan lintasan tersebut sudah jadi dan bisa dipakai berlatih Maria,” ujar Suwandi.
Suwandi mengakui sempat beredar kabar bahwa lintasan untuk lompat jauh dan jangkit itu akan dibangun di Stadion Mengwi, Badung. Namun mengadakan audiensi ke Kemenpora, mantan Ketua Umum KONI Badung ini menyatakan kabar tersebut tidak benar dan dipastikan lintasan dibuat di Stadion Ngurah Rai.
Selain lintasan khusus lompat jauh dan jangkit, Suwandi mengatakan stadion tertua di Bali itu juga nantinya akan dilengkapi dengan lintasan atletik terbuat dari gravel atau karet sintetis sebanyak delapan lintasan mengelilingi lapangan.
Hanya saja, kata dia, untuk lintasan atletik di Stadion Ngurah Rai ini baru sebatas proposal yang diajukan KONI Bali ke Kemenpora, namun sudah mendapat lampu hijau dan kemungkinan realisasinya dilakukan tahun 2017 mendatang menggunakan dana APBN. Selain lintasan, perbaikan penting lainnya yang masuk dalam proposal realisasi 2017 itu, yakni pipanisasi, drainase dan rumput stadion.
“Kami disuruh terus mengingatkan oleh Pak Dewa Broto terkait proposal yang telah kami ajukan. Intinya, Kemenpora siap merenovasi Stadion Ngurah Rai, mulai dari rumput, pipanisasi, drainase dan pembuatan delapan lintasan atletik senilai Rp15 miliar. Kami ingin melihat stadion tertua itu megah dengan fasilitas lengkap,” demikian Ketut Suwandi.