Berbaju Merah, Suiasa Tegaskan Tetap Golkar | Bali Tribune
Diposting : 9 May 2016 10:43
San Edison - Bali Tribune
PDIP
BERBAJU MERAH - Ketut Suiasa saat bersama para petinggi PDIP Bali, saat puncak peringatan HUT ke-43 PDIP di Lapangan Renon, Denpasar, Sabtu (7/5).

Denpasar, Bali Tribune

Dalam Pilkada Kabupaten Badung 2015 lalu, Ketut Suiasa mengambil pilihan politik yang menarik. Suiasa yang ketika itu menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Badung, memutuskan menerima pinangan Ketua DPC PDIP Kabupaten Badung Giri Prasta, agar keduanya memperebutkan rekomendasi PDIP.

Keputusan keduanya untuk berpasangan ternyata tak salah. Sebab paket Giri Prastra - Ketut Suiasa akhirnya tampil sebagai pemenang Pilkada Badung 2015. Hanya saja di sisi lain, Suiasa harus kehilangan jabatannya di partai. Itu terjadi karena Partai Golkar yang saat itu masih bergejolak akibat dualisme kepengurusan, menunjuk Wayan Muntra sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Badung menggantikan Suiasa.

Pergantian ini, tak lantas membuat Suiasa langsung menentukan pilihan politiknya, apakah tetap bertahan di Partai Golkar atau justru hijrah ke PDIP. Hanya saja usai terpilih sebagai Wakil Bupati Badung, Suiasa terlihat cukup aktif dalam berbagai hajatan yang dilaksanakan oleh PDIP. Bahkan ia selalu hadir dalam balutan busana warna merah, warna kebesaran PDIP.

Sabtu (7/5) malam misalnya, Suiasa juga tampak hadir dalam acara puncak peringatan HUT ke-43 PDIP di Lapangan Renon, Denpasar. Ketika itu, Suiasa mengenakan kemeja batik berwarna dominan merah, dan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan sejak awal hingga akhir.

Lantas, apakah Suiasa sudah hijrah ke PDIP? “Soal baju warna merah yang saya pakai, ini soal etika politik, juga etika sosial saja. Kita kan harus sesuaikan. Yang perlu diingat, berpolitik itu tidak sebatas warna. Berpolitik itu harus elegan, harus santun,” tandas Suiasa, yang dikonfirmasi disela-sela acara tersebut.

Ia bahkan secara khusus mengapresiasi PDIP, karena selalu mengundangnya dalam setiap hajatan yang digelar partai itu. “Saya selalu diundang, dan sudah menjadi kewajiban moral saya untuk hadir. Apalagi saya wakil kepala daerah yang diusung PDIP,” ucapnya.

Ia menepis spekulasi, bahwa penggunaan baju warna merah yang dilakukannya tiap acara PDIP, adalah bukti bahwa dirinya telah menjadi kader PDIP. “Kehadiran kami di acara-acara PDIP, memang karena diundang. Sekali lagi dalam kapasitas saya selaku wakil kepala daerah yang diusung oleh PDIP, tentu saya hadir dan menyesuaikan,” tandas Suiasa.

Menurut dia, dalam setiap kegiatan PDIP, penyelenggara selalu mengundang para kepala daerah dan wakil kepala daerah yang diusung oleh PDIP. “Jadi, menjadi kewajiban moral saya untuk hadir. Dan kita hargai undangan itu. Siapapun yang undang, pasti saya hadir,” ujarnya.

Lantas apakah dengan situasi internal Partai Golkar saat ini Suiasa akan pindah ke PDIP? Ditanya demikian, Suiasa menegaskan, dirinya tetap seperi dulu. “Pada intinya saya masih seperti yang dulu. Saya pikirkan rakyat saja. Soal kondisi Partai Golkar, biarkanlah Partai Golkar berdinamika. Mari kita saling menghargai itu,” pungkasnya.