BALI TRIBUNE - Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Bali akhirnya membahas 4 poin penting yang menjadi agenda untuk ditindak lanjuti di tahun 2018 ini. Pertemuan pembahasan yang dilakukan di Ubud, Kamis lalu itu, dihadiri beberapa pengurus dan Executive Committee (Exco).
Empat poin penting tersebut, seperti diutarakan Ketua Departemen Sepakbola PSSI Bali, Nasser Attamimy usai pertemuan itu, yang pertama soal Bali United. Langkah yang diambil nantinya yakni meningkatkan hubungan dengan manajemen Bali United guna bisa mendapat manfaat lebih besar dengan keberadaan BU di Bali. Manfaat itu dititikberatkan pada pembinaan pemain usia dini dari Bali.
“Ada lagi yang terkait dengan Bali United dan klub-klub lainnya, yakni menyangkut Match Levy yang nantinya ditindak lanjuti pada Kongres PSSI 13 Januari mendatang, mengenai besaran yang dibayarkan oleh klub dalam sebuah pertandingan,” tutur Nasser Attamimy.
Poin kedua yakni menyangkut dengan kursus SDM sepakbola dan wasit. Dijelaskannya, hal itu terkait erat dengan jadwal kursus yang sudah diajukan PSSI Bali ke Pusat. Sementara untuk program kursus itu sendiri yang paling dekat tak lain, kursus pelatih Lisensi D Nasional yang bakal dilangsungkan pada 27 Februari - 4 Maret, dengan peserta 30 orang.
Poin ketika diakui Nasser yakni yang berhubungan dengan kompetisi. Soal gelaran kompetisi di Bali, Asprov Bali akan menunggu regulasi Liga 4, Soeratin U-15 dan U-17 yang nantinya bakal dibahas dalam Kongres PSSI Pusat 13 Januari tersebut.
“Di dalamnya juga rencana digelarnya Galanita Bali, yang diproyeksikan dilangsungkan pada April mendatang dengan tajuk Kartini Cup. Liga ini tujuannya untuk persiapan Bali menghadapi Pertiwi Cup 2018. Nanti kami undang kalangan SMA, Kampus dan instansi untuk mencari 8 klub peserta,” tutup Nasser sambil menambahkan, jika Exco bakal rapat khusus menentukan manajer tim sepakbola Pra-PON Bali, dan dilanjutkan fit and proper test kepada calon pelatihnya.