Mangupura, Bali Tribune
Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga, begitulah nasib para pedagang di Pasar Kertha Sari alias Pasar Latu di Kecamatan Abiansemal. Ditengah mati surinya pasar itu, justru para pedagang dhadapkan banyak maling yang bergerilya di pasar milik PD Pasar Badung tersebut.
Saking banyaknya garong, tak sedikit pedagang merugi karena barang daganganya digondol para pencuri. Aksi si tangan panjang pembobol kios ini sangat dikeluhkan oleh para pedagang Pasar Latu. Adalah Nyoman Sumiati salah satu pedagang yang mengaku rugi besar lantaran kiosnya dibobol maling. Pedagang sembako ini, Selasa pagi (17/5), menemukan kiosnya sudah dicongkel pencuri. “Roling door kios saya dicongkel, dan banyak barang dagangan saya hilang digondol maling,” ungkapnya, Selasa (17/5). “Yang banyak dicuri itu rokok, kopi dan mie instan,” sambungnya.
Menurutnya kemalingan di pasar ini bukan kali pertama terjadi. Sejumlah pedagang lainnya juga kerap mengalami nasib serupa. “Kios lain juga sering dibobol. Disini rawan maling, tapi pihak pasar diam saja,” kata Sumiati.
Dikonfirmasi terpisah Dirut PD Pasar Badung, Made Sutarma mengaku belum menerima laporan kalau ada kios pedagang dibobol maling di Pasar Latu. Jika pun ada, pihaknya mengaku tidak bisa berbuat banyak. Pasalnya, SDM di pasar tersebut memang sangat terbatas. ““Untuk pengaman kami akui memang kurang. Penjagaan tidak bisa 24 jam karena jumlah personil terbatas,” ujarnya.
Sutarma mengaku sudah memberikan imbauan kepada para pedagang pasar untuk berhati-hati menyimpan barang dagangannya. “Kami sudah imbau pedagang agar barang berharga dibawa pulang,” kata Sutarma.
Ke depan, pihaknya akan melakukan revitalisasi terhadap pasar Latu. Revitalisasi direncanakan tahun 2017. Yakni dengan menyulap Pasar Latu menjadi pasar agro seperti di Bedugul. “Tahun 2017 kami rancang Pasar Latu jadi pasar agro seperti di Bedugul,” tukasnya.