balitribune.co.id | Singaraja - 22 Agustus 2012 Putu Agus Suradnyana/I Nyoman Sutjidra (PASS) dilantik menjadi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Buleleng. Memimpin Buleleng dua periode tentu bukan pekerjaan mudah. Namun tahun demi tahun, pembangunan yang diupayakan kian terasa. Kini Buleleng memiliki banyak infrastuktur, dan segenap inovasi yang mendorong kesejahteraan masyarakat.
Sedari awal PASS telah mencanangkan program skala prioritas untuk membangun sektor kesehatan lebih berkualitas. Baik itu pembangunan fisik maupun kualitas pelayanannya. Tercatat dalam pembangunan fisik, Pemkab Buleleng telah menggelontorkan anggaran 53,4 Miliar Rupiah lebih untuk pembangunan revitalisasi rumah sakit dan Puskesmas. Buleleng Emergency Service (BES) kini memiliki 74 mobil ambulans yang aktif beroperasi. Di tahun 2015 Pemkab Buleleng juga membangun fasilitas kesehatan Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang berdampingan dengan RSUD Buleleng. Penuntasan pembangunan gedung itu mengeluarkan anggaran lebih dari 79 miliar rupiah. Kemudian di tahun 2016 peningkatan pelayanan Kesehatan dilanjutkan dengan pembangunan Rumah Sakit Pratama di Desa Giri Emas, Sawan. Terakhir Puskesmas Rawat Inap Gerokgak II tuntas dibangun pada tahun 2017. Pembangunan infrastruktur Kesehatan teranyar adalah ruang hemodialisis baru yang melengkapi pelayanan RSUD Buleleng. Pembangunan ruangan khusus untuk pelayanan cuci darah ini dibangun dengan total 60 tempat tidur. Dengan demikian sekitar 120 pasien gagal ginjal dapat tertangani setiap harinya. Kuantitas dan kualitas dari fasilitas Kesehatan secara berkelanjutan diperbaiki. Tentu juga dilengkapi dengan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni. Salah satunya inovasi yang dilakukan RSUD Buleleng yang telah mengembangkan kualitas pelayanan kepada pasien guna memberikan kenyamanan dan tingkat kesembuhan lebih cepat. Inovasi pelayanan tersebut antara lain adalah Garden Healing Therapy, Laboratorium of Information System, Poliklinik Geriatri (Lansia), Unit pelayanan Stroke, Unit pelayanan Kanker Terpadu, dan berbagai pelayanan lainnya.
Bupati PAS dan Wabup Sutjidra terbilang sukses mengimplementasikan salah satu program 12 PAS, yakni pelestarian budaya di Buleleng. Terbukti, 11 karya budaya telah ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda (WBTB). Pengembangan seni dan budaya juga dilakukan melalui penetapan desa wisata. Desa Sudaji kecamatan Sawan bahkan berhasil masuk TOP 50 dalam ajang Anugerah Desa Wisata 2022. Dalam 10 tahun terakhir setidaknya 15 jenis festival berhasil dihelat. Salah satunya Buleleng Festival yang berhasil menarik minat masyarakat juga wisatawan mancanegara. Hingga dianugerahi TOP 3 Festival Populer oleh Anugerah Pesona Indonesia (API) pada 2017.
Pembangunan Perekonomian Pasar dan UMKM dikerjakan mulai dari hulu hingga hilir. Pemkab Buleleng telah melakukan puluhan revitalisasi pasar, baik pasar desa maupun pasar rakyat yang tersebar di 9 Kecamatan di Kabupaten Buleleng. Melalui kolaborasi bersama Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Pusat, Pemkab Buleleng sukses merealisasikan perbaikan 31 gedung pasar dari 2012 sampai dengan 2022. Revitalisai pasar dilakukan beriringan dengan pemberdayaan pelaku UMKM. Sebanyak 60 pelaku UMKM telah berkembang pesat. Kemajuannya terus didorong. Saat ini Pemkab Buleleng menunggu selesainya pembangunan Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) yang akan menjadi sentra pemasaran produk UMKM.
Pemerintah Kabupaten Buleleng telah melakukan berbagai upaya dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas SDM serta optimalisasi produk hasil pertanian. Mulai dari pemberian bantuan infrastruktur, pemanfaatan teknik radiasi nuklir untuk padi hingga perlindungan lahan sawah dilakukan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana untuk menjaga kelestarian dan keberlanjutan pertanian di Buleleng. Guna memaksimalkan lagi sektor pertanian di Buleleng, Bupati Putu Agus Suradnyana pada Juli 2022 telah menerbitkan Peraturan Daerah baru untuk melindungi lahan sawah dan berbagai subsidi kebutuhan petani.
Kerja keras pasangan Bupati Putu Agus Suradnyana dan Wakil Bupati I Nyoman Sutjidra tidak hanya dirasakan oleh seluruh masyarakat Buleleng, namun juga diakui hingga mendatangkan berbagai penghargaan. Dua tahun setelah menjabat, tepatnya pada pemeriksaan tahun 2014 duet PASS mampu mengubah penilaian Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). Kabupaten Buleleng akhirnya mendapat penilaian dengan predikat tertinggi. Yakni Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Raihan Opini WTP selalu diupayakan, untuk mewujudkan pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel. Selain itu, bonus Dana Insentif Daerah (DID) berkat raihan Opini WTP juga membantu pembangunan Kabupaten Buleleng. Hingga tahun terakhir masa jabatannya, duet PASS berhasil mempertahankan raihan Opini WTP. Dari pemeriksaan LKPD tahun 2014 hingga 2021, Kabupaten Buleleng berhasil meraih Opini WTP delapan kali beruntun. Sebuah capaian impresif yang patut dipertahankan dengan upaya maksimal. Komitmen mewujudkan pembangunan kabupaten Buleleng yang berbudaya dan berkelanjutan telah meraih banyak pengakuan dan penghargaan. Atas keseriusannya menyeimbangkan pelestarian lingkungan dalam pembangunan, Bupati Suradnyana diganjar tiga kali penghargaan Green Leadership Nirwasita Tantra. Sebuah penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang diberikan kepada kepala daerah atas kepemimpinannya dalam merumuskan dan menerapkan kebijakan dan/atau program kerja sesuai dengan prinsip metodologi pembangunan berkelanjutan. Hingga 2021, tiga kali sudah Green Leadership Nirwasita Tantra menjadi milik Bupati Suradnyana. Menjadi kepala daerah, Bupati Suradnyana juga mengemban tugas sebagai pembina Badan usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Buleleng. Dengan dedikasinya, Suradnyana dinobatkan sebanyak tiga kali sebagai Top Pembina BUMD. Penghargaan ini diberikan atas komitmennya terus memfasilitasi dan mendukung kinerja, pelayanan prima, dan menaikkan daya saing BUMD. Sebagai salah satu pilar penopang pendapatan daerah.
Infrastruktur Pembangunan infrastruktur suatu daerah merupakan kunci dari pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Selama dua periode kepimimpinan, Bupati Suradnyana melalui Dinas PUTR sudah melakukan 31 paket rehabilitasi dan peningkatan jalan mencapai 492,185 kilometer di Buleleng. Dengan total pagu anggaran mencapai Rp393 milyar lebih. Selain jalan, Dinas PUTR juga melakukan perbaikan jembatan dengan total capaian 227,6 Meter. Serta 4 paket peningkatan pembangunan jalan dan jembatan meliputi pelapisan ulang pengerasan, perbaikan bahu jalan, sistem drainase dan lain-lain. Pembangunan infrastruktur ini mencapai anggaran mencapai Rp 32 milyar lebih. Sistem irigasi juga menjadi perhatian mengingat Kabupaten Buleleng memiliki potensi pertanian kurang lebih 48.741 hektar. Dari luasan tersebut 6.948,95 hektar diusulkan masuk dalam lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B). Dinas PUTR melakukan perbaikan jaringan irigasi mencapai 18.785.977.63 Meter kubik, 30 Paket perkuatan tebing sungai/Tukad Buus, 28 dan 22 Paket masing-masing di tahun 2018 dan 2019, serta perbaikan jaringan irigasi di 3 Daerah Irigasi dengan anggaran total kurang lebih Rp40 milyar.