13 Bangunan Pura Hancur Tertimpa Beringin | Bali Tribune
Diposting : 3 March 2020 06:16
Husaen - Bali Tribune
Bali Tribune/ HANCUR TERTIMPA BERINGIN – Sebanyak 13 bangunan pura hancur tertimpa pohon beringin berumur ratusan tahun yang tumbang, Senin pagi kemarin.
Balitribune.co.id | Amlapura - Pohon beringin raksasa berumur ratusan tahun di Banjar Dinas Sega, Desa Adat Sega, Kecamatan Abang, Karangasem, tumbang dan menghancurkan 13 bangunan pura atap pelinggih yang ada di dalam kompleks Pura Puseh, desa adat setempat, Senin (2/3).
 
Dari pantauan di lokasi kejadian, 13 bangunan pura tersebut hampir seluruhnya hancur dan nyaris rata dengan tanah saking kerasnya hantaman pohon beringin raksasa tersebut. Tidak hanya itu, batang pohon beringin tua yang tumbang itu juga menghancurkan tiga bangunan pura dadia yang bersebelahan dengan Pura Puseh.
 
Bendesa Adat Sega, I Komang Oka, kepada koran ini di lokasi kejadian mengatakan, kejadian tumbangnya pohon beringin yang dikeramatkan oleh warga setempat itu terjadi sekitar pukul 09.00 Wita.
 
"Sebelumnya ada warga kami yang melihat asap keluar dari akar pohon beringin ini. Nah, beberapa jam kemudian tiba-tiba pohon ini tumbang dan menghantam bangunan Pura Puseh yang ada di bawahnya," ungkapnya.
 
Warga juga ada mendengar suara gemeretak dan suara gemuruh dengan hentakan keras hingga membuat tanah bergetar. Mendengar suara hentakan keras itu warga langsung berhamburan menuju lokasi kejadian, dan melihat bangunan pura sudah porak poranda oleh hantaman pohon beringin yang tumbang itu.
 
"Kami masih belum bisa mengecek seberapa parah kerusakan dari ke-13 bangunan pelinggih itu. Ada beberapa yang terlihat hancur dan beberapa di antaranya tidak terlihat karena tertimpa batang pohon beringin yang sangat besar ini," ucapnya.
 
Ada ratusan warga Desa Sega yang datang untuk bergotong-royong mengevakuasi barang-barang sakral yang ada di dalam pura. "Untuk jempana atau pralingga sementara kita amankan di Bale Gong," sebutnya.
 
Hanya saja, untuk evakuasi atau memotong batang pohon beringin tersebut belum bisa dilakukan karena pihak adat akan melaksanakan ritual tertentu dulu, mengingat pohon beringin tersebut sangat disakralkan oleh warga.
 
"Lagi tiga hari kami akan menggelar upacara, dan setelah itu baru bisa dakukan pembersihan dan pemotongan pohon beringin ini," lugasnya.
 
Untuk pembersihan pihaknya meminta bantuan personel BPBD Karangasem. Sementara total kerugian yang dialami mencapai Rp 400 juta. Itu belum termasuk kerusakan tiga pura dadia yang ada di sebelah Pura Puseh yang juga hancur tertimpa pohon tersebut.