16 Ribu PMI Datang Bergelombang. Bupati Terbitkan SE Isolasi Khusus Di Desa | Bali Tribune
Bali Tribune, Minggu 07 Juli 2024
Diposting : 11 April 2020 22:02
Khairil Anwar - Bali Tribune
Bali Tribune / Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19,Buleleng,Putu Agus Suradnyana
balitribune.co.id | SingarajaJalan panjang wabah corona virus disease (Covid-19) masih akan terus berlangsung. Selain sibuk dengan penanganan dan pencegahan, pemerintah saat ini dibuat pusing dengan urusan kedatangan pekerja migran asal Bali yang jumlahnya ribuan. Data terakhir menyebut, data positif Covid-19 didominasi imported case dengan catatan memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.
 
Untuk melakukan antisipasi kedatangan pekerja migran Indonesia (PMI), Bupati Buleleng telah menerbitkan surat edaran untuk para camat dan kepala desa agar menyiapkan lokasi isolasi khusus bagi para migran itu.
Surat Edaran Bupati No.140/266/SE/BPMPD/2020, tentang penyediaan tempat isolasi khusus bagi warga masyarakat desa yang baru datang dari luar negeri atau daerah transmisi lokal di Indonesia.
 
Dalam enam point perintah Bupati, meminta agar desa membuat tempat isolasi khusus bagi warganya yang baru datang dari luar negeri atau daerah transmisi lokal di Indonesia. Lokasi isolasi bisa menempati sekolah, rumah, hotel atau vila yang disewa oleh desa. "Satgas relawan gotong royong pencegahan dan penanggulangan Covid-19 Desa serta satgas dari Desa  adat dibantu Puskesmas, Bhainsa dan Bhabinkamtibmas yang menjadi pengawas selama masa isolasi berlangsung, "bunyi salah satu point dalam SE Bupati Buleleng tertanggal 10 April 2020.
 
Poin lainnya agar penyiapan logistik disediakan oleh desa termasuk seluruh biaya dibebankan pada APBDes 2020. Bupati Agus Suradnyana menyebut data penambahan data jumlah terpapar di Bali meningkat setelah warga yang datang dari perjalanan luar negeri.
 
"Data dirumah sakit provinsi dari sreening dibandara  12 orang dinyatakan positif corona, ternyata 9 orang diantaranya ABK dan bekerja diluar negeri," ungkap Bupati Agus Suradnyan sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Buleleng,Sabtu (11/4-2020).
Menurut Agus, kendati mereka membawa surat keterangan sehat, kondisi itu masih mengkhawatirkan karena berdasar SOP, mereka  diperiksa rapid tes imun setelah negatif akan dipulangankan, padahal ada jeda waktu dari luar negeri 14 hari. "Kita masih khawatir 10 hari baru bisa dilihat dengan rentang waktu perjalanan rentan untuk terpapar. Apalagi kualitas virus dari USA jauh lebih kuat. Ada masa rentang 14 hari dan sebulan pun belum tentu sembuh," imbuhnya.
 
Atas dasar itu, isolasi desa di lakukan untuk menangani persoalan kedatangan pekerja migran tersebut. Agus Suradnyana beralasan data didesa lebih detil termasuk melakukan pemantauan. "SE itu dikeluarkan untuk memastikan menggunakan model isolasi desa daripada isolasi mandiri yang cenderung lemah dari sisi pemantauan," ujarnya.
 
Isoalsi desa ini kata Agus Suradnyana, telah disepakati sebagai model pelibatan seluruh elemen di masyarakat melalui pemberdayaan civil society.
"Isolasi desa sementara cara paling efektif sebagai alternatif untuk memutus mata rantai persebaran Covid-19. SE yang dibuat agar dipahami masyarakat. Diluar akan ada 16 ribu pekerja migran yang bersiap kembali ke Bali dan 4.000 diantaranya telah berada di Bali," tandasnya.