Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

16 Seniman Gianyar Raih Penghargaan

Bali Tribune//ata. Bupati Gianyar, Made Mahayastra, menyerahkan penghargaan kepada seniman saat resepsi hari jadi Kota Gianyar ke-248.

Balitribune.co.id | Gianyar - Sebanyak 16 orang seniman mendapatkan penghargaan tertinggi bidang seni, saat resepsi hari jadi Kota Gianyar ke 248 yang digelar Sabtu (27/04/2019) di Balai Budaya Gianyar. Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Bupati Gianyar, Made Mahayastra, didampingi Wakil Bupati, AA Gde Mayun, serta Ketua DPRD Gianyar, Wayan Tagel Winarta.

Salah satu seniman, I Gusti Made Raji (76), antusias datang meski harus duduk di kursi roda. Menurut anaknya, I Gusti Nyoman Wisata, sang ayah sejak 18 tahun terakhir mengalami stroke. Sejak saat itu pula, aktivitas seni dari seniman karawitan itu turut lumpuh. “Sakit stroke sejak 18 tahun lalu. Sejak itu tidak bisa beraktivitas normal,” jelas Wisata, mendampingi ayahnya.

Gusti Made Raji, seniman kelahiran 31 Desember 1943 asal Banjar Pekandelan, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh ini berperan dalam memperkenalkan kesenian Bali di Benua Eropa. Made Raji merupakan penabuh andal. Berbagai jenis gamelan biasa ia mainkan dengan baik dan benar. Mulai dari gamelan Gong Kebyar, Angklung, Gong Gede dan jenis gamelan lainnya.

Lahir di lingkungan seni mempengaruhi minatnya sebagai seorang penabuh. Kendati hanya sempat mengenyam pendidikan dasar, seniman ini tumbuh sebagai penabuh cilik yang andal sehingga kerap kali terlibat sebagai penabuh sekaa gong Ganda Manik. Saat itu, ia masih remaja untuk menjadi seorang penabuh memperkuat sekaa gong yang berdiri pada tahun 1919 itu.

Di sekaa palegongan itu, ia biasa mengiringi Tari Legong Gaya Bedulu seerti tari Legong Kupu-Kupu Tarum dan Tari Legong Lasem. Sementara, tabuh yang biasa dimainkan seperti tabuh Dang, tabuh Sekar Gensot dan tabuh Soto Bandung. Selain sebagai penabuh yang kreatif, pria yang akrab disapa Gusti Aji ini secara tidak langsung ikut membesarkan sekaa gong Ganda Manik.

Suami dari Gusti Ketut Ronti ini banyak belajar dari seniman-seniman alam terkenal bersama Sekaa Gong Palegongan. Apalagi Tari Legong gaya Bedulu sudah lahir dan berkembang ssjak tahun 1920. Ayah dari delapan anak ini begitu giat melestarikan Palegongan gaya Bedulu. Ia sempat pentas di Jawa bersama sekaa gong Ganda Manik, kemudian pentas di Benua Eropa.

Pernah pula tampil di hadapan warga Cekoslovakia, Belanda, Jerman dan India, sekitar tahun 1955. Pentas seni yang diikutinya bertujuan untuk mempromosikan dan memperkenalkan kesenian Bali di luar negeri. Dari hasil pementasan tersebut, sekaa gong Ganda Manik dapat membeli tanah seluas 60 are yang sampai sakarang menjadi hak milik sekaa tersebut.

Bupati Gianyar, Made Mahayastra, dalam sambutannya mengakui perhatian pada seniman Gianyar belum maksimal. “Kita baru bisa berikan sebagian kecil dari begitu banyaknya seniman di Gianyar. Tahun ini nuansanya sedikit berbeda, karena mulai tahun ini baru bisa berikan penghargaan selain piagam dan lencana, yakni dana senilai Rp50 juta bersumber dari APBD,” ujarnya.

Untuk diketahui, seniman penerima penghargaan Parama Satya Budaya adalah almarhum I Dewa Putu Kebes asal Banjar Gede Desa Batuan Kecamatan Sukawati. Untuk penghargaan Parama Satya Citra Kara diberikan pada dua tokoh seniman yaitu pencetus Cak Bedulu, I Wayan Limbah, asal Desa Bedulu, Blahbatuh, dan penari topeng-tapel, Ida Bagus Anom, asal Desa Mas, Ubud.

Penerima penghargaan Parama Satya Budaya Dewa Putu Kebes (alm) pelopor dari lukisan dan topeng modern Bali pada awal abad ke-20. Sebagian besar pelukis Batuan adalah muridnya. Penghargaan ini diberikan untuk kontribusinya dalam mempercepat peralihan dari tradisi klasik ke modern. Dia salah satu pelopor perubahan gaya Batuan yang merangkul modernisme.

Sementara 13 tokoh seni penerima penghargaan Wija Kusuma yaitu: Ni Gusti Made Ratni (dramagong) asal Lingkungan Kaja Kauh Kelurahan Abianbase, I Ketut Tarja (karawitan) asal Lingkungan Roban Kelurahan Bitera, I Gusti Made Raji asal Banjar Pekandelan Desa Bedulu Blahbatuh (karawitan), I Nyoman Somowantara (tari) asal Banjar Anggarakasih Desa Medahan.

Selanjutnya, I Wayan Lantir (karawitan) asal Banjar Teges Kangin Desa Peliatan Ubud, Drs I Gede Suartana (kriya) asal Banjar/Desa Celuk Kecamatan Sukawati, I Wayan Darya (karawitan) asal Bnjar Kebon Desa Singapadu, I Wayan Sudana S.ST, M.Hum (tari) asal Banjar Sengguan Desa Singapadu; I Wayan Pendet (lukis) asal Banjar Tengah Kangin Desa Peliatan Ubud.

Kemudian I Wayan Rarem (tari) asal Banjar Tengah Kauh Desa Peliatan Ubud, Ida Bagus Jiwartam (kriya) asal Banjar Buruan Desa Tampaksiring, Ni Made Kartini (tari) asal Banjar Pujung Kaja Desa Sebatu, serta almarhum I Nyoman Sukerta, S.P, M.Si (pedalangan) asal Banjar Paneca Desa Melinggih Kelod, Payangan. Ketiga belas seniman ini menerima penghargaan berupa lencana.

Selain itu, masing-masing penerima penghargaan juga mendapatkan apresiasi uang tunai Rp50 juta. Usai penyerahan penghargaan kepada para seniman, perayaan HUT ke-248 dilanjutkan dengan penyalaan kembang api. Masyarakat yang memadati Lapangan Astina dihibur dengan penampilan Garuchi Band, Rai Peni, AA Raka Sidan, Masekepung, Mercy, dan Lolot Band. (*)

wartawan
Nyoman Astana
Category

Ormas Minggir Dulu, Bali Punya SIPANDU BERADAT

balitribune.co.id | Di Bali, urusan keamanan bukan cuma soal pasang CCTV dan patroli jam malam. Lebih dari itu, ini soal menjaga "wewidangan" alias wilayah adat dari gangguan yang bukan cuma datang dari maling ayam dan sejenisnya, tapi juga dari budaya luar yang kadang sok akrab, tapi ujung-ujungnya bikin rusuh.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Sekda Alit Wiradana Hadiri Festival Gerbang Nusantara Puskor Hindunesia 2025

balitribune.co.id | Denpasar - Sekretaris Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana pada Sabtu (10/5) petang menghadiri Festival Gerbang Nusantara 2025 yang diselenggarakan oleh Pusat Koordinasi Hindu Indonesia (Puskor Hindunesia) di Parkir Timur Taman Kota Lumintang, Denpasar. 

Baca Selengkapnya icon click

Bupati Adi Arnawa Tinjau Tempat Melasti di Desa Adat Abiansemal

balitribune.co.id | Mangupura - Bupati Badung Wayan Adi Arnawa melakukan peninjauan langsung ke tempat Melasti Desa Adat Abiansemal yang berlokasi di Subak Latu Jalan Pendet Latu Abiansemal Badung, Sabtu (10/5).

Seusai melakukan peninjauan dan sempat berdialog dengan warga, Bupati Adi Arnawa mendukung rencana perluasan areal lahan tempat Melasti Desa Adat Abiansemal tersebut.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

SMP PGRI 7 Denpasar Pilih Jalur Kekeluargaan Selesaikan Kasus Dugaan Penganiayaan

balitribune.co.id | Denpasar - Dugaan kasus penganiayaan terhadap seorang siswi SMP PGRI 7 Denpasar oleh rekan sekelasnya telah diselesaikan melalui jalur kekeluargaan. Penyelesaian ini dilakukan setelah pertemuan antara orang tua siswa, pihak sekolah, Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Bali, serta Tim Renakta Polda Bali pada Sabtu (10/5).

Baca Selengkapnya icon click

Epilepsi Kambuh Warga Songan Tenggelam di Danau Batur

balitribune.co.id | Bangli - Naas benar nasib I Nengah Muada, pasalnya pria asal Banjar Ulun Danu Desa Songan B ,Kecamatan Kintamani, Bangli ditemukan tewas karena tenggelam di danau Batur, pada Senin (12/5) sekitar pukul 04.30 wita. Kuat dugaan korban tenggelam karena penyakit eplilepsi yang di derita kambuh saat memeriksa jala perangkap ikan.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.