Diposting : 13 August 2020 23:07
Djoko Moeljono - Bali Tribune
Balitribune.co.id | Denpasar - Mengakhiri masa penugasan pengamanan perbatasan (Pamtas) RI-RDTL yang diemban selama 12 bulan, sebanyak 32 prajurit Kodam IX/Udayana yang tergabung dalam Satgas Intelijen dan Satgas Bantuan tiba di Dermaga Timur Pelabuhan Benoa, Denpasar, dengan menggunakan KRI Teluk Lampung-540, Kamis (13/8).
Kapendam IX/Udayana Kolonel Kav Jonny Harianto G, SIP, menjelaskan, upacara penyambutan dipimpin Waasops Kasdam IX/Udayana Letkol Inf Komang Agus, MP. Hal ini bertujuan untuk proses pengecekan personel maupun materiil yang digunakan selama melaksanakan penugasan tersebut.
Para prajurit juga menjalani pengecekan kesehatan sesuai prosedur untuk pencegahan Covid-19 di Kompi A Yonif Raider 900/Satya Bhakti Wirottama (SBW). Kemudian
kembali ke kesatuan masing-masing yakni, di Pendam IX/Udayana, Infolahtadam IX/Udayana, Hubdam IX/Udayana, Sandidam IX/Udayana, dan Deninteldam IX/Udayana.
“Hal Ini dilakukan sebagai upaya pencegahan dan untuk meyakinkan bahwa para prajurit tersebut betul-betul sehat dan aman jika beraktivitas kembali untuk melaksanakan tugas di satuannya masing-masing. Serta aman saat berkumpul lagi dengan keluarga," tegas Kapendam.
Tugas pengamanan darat yang tergelar di wilayah perbatasan RI-RDTL ini merupakan salah satu tugas pokok TNI untuk melaksanakan tugas Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor: 34/Tahun 2004 tentang TNI pasal 7 ayat (1), yang menyebytkan tugas pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.
"Serta untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara," jelas Kapendam.