Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

33 Titik Bencana Tercatat di Tabanan, BPBD Terus Siaga dan Perbarui Data

bencana banjir
Bali Tribune / PUING – Kondisi bangunan di Perumahan Lembah Sanggulan, Kecamatan Kediri, menjadi salah satu yang parah dalam bencana longsor dan banjir pada Rabu (10/9)

balitribune.co.id | Tabanan - Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Tabanan mencatat ada tiga 33 titik longsor dan banjir akibat hujan nonsetop sejak tiga hari lalu. Data ini masih berpeluang bertambah karena proses pembaruan data masih berlangsung dengan melibatkan seluruh camat di Kabupaten Tabanan. 

“Proses pendataan sedang dilaksanakan oleh BPBD,” kata Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, pada Kamis (11/9/2025) saat disinggung mengenai kerusakan dampah longsor dan banjir. Sejak terjadinya bencana, ia sudah meminta BPBD untuk siaga dan melakukan penanggulangan awal bencana. 

Tidak hanya itu, pihaknya juga turut mengerahkan bantuan tenaga dan mesin pompa air guna membantu banjir di Pasar Kumbasari, Kota Denpasar. “Astungkara lancar. Demi empati kami sama warga Denpasar, (terkait banjir di) Pasar Kumbasari, kami kemarin (kirim) tenaga dan mesin penyedot air sampai pagi tadi,” bebernya.

Khusus untuk di Tabanan, pihaknya saat ini berusaha memastikan jumlah kerusakan akibat longsor dan banjir pada Rabu (10/9/2025). Hal senada juga disampaikan Kepala Pelaksana atau Kalaksa BPBD Tabanan, I Nyoman Srinada Giri. Ia menjelaskan, sesuai data yang terangkum hingga Rabu (10/9/2025) pukul 19.00 Wita, ada 33 titik bencana yang tercatat dengan estimasi kerugian mencapai Rp 1,45 miliar.

Titik bencana terparah di antaranya di Perumahan Lembah Sanggulan di Kecamatan Kediri dengan lima bangunan yang amblas. Kemudian di Desa Bongan ada bangunan dapur milik warga yang hanyut dan setra di Banjar Bongan Lebah Belodan yang longsor. “Tadi (data) baru masuk yang di Pura Prajapati Desa Bengkel, Kecamatan Kediri, yang jalan masuknya melalui Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan,” bebernya.

Sejauh ini, tidak ada korban jiwa dalam musibah yang menjadi puncak dari hujan nonsetop sejak tiga hari lalu. “Kalau meninggal tidak ada. Kemungkinan ada yang mengalami luka ringan tapi tidak dilaporkan kepada kami. Yang jelas, data yang kami kumpulkan sekarang ini masih berpotensi bertambah dari masing-masing camat,” sebutnya.

Terkait dengan penanganan pascabenacana, Srinada menyebutkan bahwa Bupati Tabanan sudah meminta jajarannya untuk melakukannya secara optimal dengan melibatkan berbagai pihak terkait. “Walaupun belum bisa (menanggulangi) secara optimal, kami diminta (Bupati) untuk respon cepat,” kata Giri.

Berikutnya, untuk pemanfaatan alat berat sedang diupayakan paling tidak dalam dua hari ke depan. Ini dilakukan untuk membersihkan material longsor seperti di Setra Gandamayu di Kecamatan Tabanan dan Perumahan Lembah Sanggulan di Kecamatan Kediri. “Bangunan yang membahayakan kami robohkan pakai alat berat. Selama dua hari ke depan, bila sudah ada alat berat, kami akan laksanakan evakuasi di Lembah Sanggulan,” imbuhnya.

Sedangkan, sambungnya, proses penanganan dampak bencana di jalur Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan, menuju Desa Bengkel di Kecamatan Kediri sudah mulai tuntas pada siang tadi. “Di situ kami dibantu masyarakat setempat yang mengerahkan alat berat. Intinya, dalam proses penanganan bencana ini, semuanya gotong royong. Bahkan, TNI/Polri juga kemarin membantu,” sebutnya.

Ia menyebutkan, proses penanggulangan pascabencana masih akan berlangsung sampai Sabtu (12/9/2025). Di hari ini saja, sambungnya, petugas BPBD yang jumlahnya hanya 28 orang berusaha melakukan panggulangan di beberapa titik.n“Pembersihan yang di Sudimara tadi sudah mau kelar. Tinggal yang di Lembah Sanggulan, yang ke utara, kami akan kerahkan petugas kami habis istirahat siang untuk melakukan penyemprotan,” bebernya.

Mengenai bantuan, sambungnya, sejauh ini pihaknya hanya bisa melakukan penanggulangan pascabencana. Sementara untuk logistik berupa sembako sudah habis. Namun, bantuan logistik ini masih akan diupayakan mengingat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berencana menyalurkan bantuan melalui BPBD Bali. “Nanti akan disampaikan ke BPBD Bali. Mekanisme penyalurannya nanti seperti apa, kami belum mengetahui,” ungkapnya.

Sedangkan untuk bantuan akibat kerusakan fisik, pihaknya akan menyesuaikan dengan data yang sedang dihimpun pihaknya melalui bantuan seluruh camat di Tabanan. “Nanti kemungkinan ada yang diajukan ke Pemprov Bali dan Pemkab Tabanan. Tentu, disesuaikan dengan kemampuan (keuangan) daerah,” tukasnya.

Pihaknya juga mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap waspada terhadap kondisi cuaca beberapa waktu ke depan. “Meski BMKG menyebutkan bahwa siklusnya sudah mereda, kami tetap imbau ke masyarakat agar waspada. Karena kondisi cuaca yang berpotensi bencana hujan dan angin tidak bisa diketahui,” tandas Srinada.

wartawan
JIN
Category
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Astra Motor Bali Hadirkan Super Deal Akhir Tahun “Astra Honda Vaganz"

balitribune.co.id | Denpasar – Guna memberikan manfaat lebih bagi masyarakat Bali, khususnya karyawan Grup Astra Bali, Astra Motor Bali menghadirkan program super deal akhir tahun bertajuk “Astra Honda Vaganza”. Program ini merupakan bentuk apresiasi sekaligus komitmen Astra Motor Bali dalam mempermudah kepemilikan sepeda motor Honda menjelang penutupan tahun 2025.

Baca Selengkapnya icon click

Empat Kapolres dan Dua Direktur Polda Bali Diganti

balitribune.co.id | Denpasar - Gerbong mutasi di tubuh Polri kembali bergerak. Sebanyak 905 perwira Polri dimutasi mulai dari pangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) sampai Brigadir Jendral Polisi (Brigjen Pol). Mutasi sebanyak ini berdasarkan tiga Surat Telegram Kapolri Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo bernomor; ST/2781A/XII/KEP./2025, ST/2781B/XII/KEP./2025, dan ST/2781C/XII/KEP./2025,  tanggal 15 Desember 2025. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Jatiluwih: Ketika Pariwisata Bertumpu pada Sawah dan Kesejahteraan Petani

balitribune.co.id | Hamparan sawah terasering Jatiluwih, Tabanan, Bali, selama ini memikat mata dunia. Namun daya tarik kawasan ini bukan semata pada panorama hijau berundak yang fotogenik. Di baliknya, hidup sebuah sistem peradaban agraris berusia lebih dari seribu tahun: Subak. Sistem irigasi tradisional ini bukan hanya mengatur aliran air, tetapi juga mengikat hubungan sosial, nilai religius, serta keseimbangan ekologis masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.