
balitribune.co.id | Badung - Kegiatan atau event berskala internasional yang akan berlangsung di Pantai Mesari, Seminyak Kabupaten Badung pada Juni 2022 ini mendapat sambutan positif dari peserta luar negeri. Pasalnya, Bali International Boogie 2022 yang akan berlangsung pada 20-27 Juni akan dihadiri sebanyak 60 penerjun dunia.
Kepala Dinas Operasi Lanud I Gusti Ngurah Rai, Letkol Lek Agus Fitriyanto mengatakan, event ini baru pertama kali diadakan di Bali, yakni terbang menggunakan wingsuit, baju terbang. “Event ini sudah berjalan lima kali di Mesir. Sekarang dibawa ke Bali dengan Jump in Paradise,” jelasnya saat rapat koordinasi di Seminyak, Badung, Selasa (14/6).
Kata dia, pengamanan akan dilakukan di sepanjang Pantai Seminyak, dan perizinan dari Desa Adat Seminyak. Ia meminta masyarakat tidak menaikkan layang-layang di sekitar tempat kegiatan Bali International Boogie 2022. "Rombongan peserta akan hadir pada tanggal 15 Juni 2022. Namun, sudah ada yang datang. Sedang menikmati keindahan alam Bali yakni menyelam. Mohon dukungan kesuksesan Bali Boogie Jump in Paradise,” harapnya.
Kepala Dinas Kabupaten Badung, I Nyoman Rudiarta menyampaikan apresiasi adanya kegiatan Bali Boogie yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Menurut dia, terwujudnya kepariwisataan di Kabupaten Badung ini bukan tugas pemerintah tapi juga kolaborasi berbagai pihak untuk promosi pariwisata. “Kami harap kerjasama semua pihak agar tetap dibangun. Kegiatan ini merupakan promosi, dan bukan semata kepentingan Badung tapi untuk pariwisata Bali,” ucap Rudiarta.
Ketua Panitia Bali International Boogie 2022, Bambang Setiawan menambahkan, peserta juga akan terjun lengkap dengan kamera mereka. Hasil rekaman itu, bakal diunggah ke media sosial mereka masing-masing yang memiliki jutaan pengikut. “Landing di sebelah Double Six Puri Saron tapi kemungkinan bisa mendarat di Legian,” jelasnya.
Ketua Harian Bali International Boogie 2022, I Ketut Jaman mengatakan, melalui kegiatan terjun payung ini Bali akan mendapat sisi positif. Diantaranya, dari sisi publikasi karena semua penerjun aktif di media sosial yang memiliki jutaan pengikut. Para penerjun yang menjadi peserta Bali International Boogie 2022 sudah biasa mengikuti terjun payung di berbagai negara.
"Setiap penerjun selalu mempublikasikan kegiatan mereka. Kita di Bali baru pertama menggelar kegiatan ini. Kalau sukses, tahun depan akan semakin banyak penerjun kelas dunia yang datang ke Bali," ucapnya.
Kemudian dampak positif dari sisi ekonomi akan dirasakan secara langsung oleh masyarakat sekitar kegiatan, karena para penerjun datang bersama keluarganya. "Setelah mengikuti kegiatan terjun, para penerjun tidak langsung pulang ke negaranya. Tapi keliling lagi memperpanjang lama tinggalnya dan akan menyelam di beberapa tempat di Bali. Kemudian pada 26 Juni peserta akan ke Pesta Kesenian Bali (PKB). Kegiatan kesenian di Bali dikunjungi, ini sebagai promosi. Tahun depan diharapkan bisa mendatangkan ratusan penerjun kelas dunia," katanya.