balitribune.co.id | Amlapura - Kasus gigitan anjing liar di Kabupaten Karangasem terus bertambah dari sebelumnya sebanyak 576 kasus gigitan menjadi 663 kasus. Jumah anjing liar yang menggigit warga yang dinyatakan positif Rabies juga meningkat dari 59 kasus positif menjadi 60 kasus positf atau bertambah satu kasus positif Rabies.
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Kadis Pertaniuan Pangan dan Perikanan Karangasem, I Nyoman Siki Ngurah. Kendati kasus gigitan aniing liar di Bumi Lahar Karangasem bertambah, namun jumlah kasus gigitan anjing liar di Karangasem masih terendah di Bali. Itu menurutnya karena upaya yang telah dilakukan pihaknya bersama tim Vaksinator lapangan yang bekerja keras menggenjot capaian vaksinasi dengan menyasar daerah-daerah yang masuk zona merah Rabies.
“Ada peningkatan jumlah kasus gigitan dari 576 menjadi 663 kasus, jumlah kasus positif Rabies juga bertambah satu kasus. Namun demikian kasus gigitan anjing di Karangasem relatif rendah dibadingkan daerah lainnya,” tegas Siki Ngurah, Selasa (4/7).
“Astungkara sampai saat ini belum ada kasus rabies meninggal, semoga tidak ada lah. Kita akan berupaya terus untuk menggenjot capaian vaksinasi sehingga target bisa tercapai,” tegasnya lagi.
Saat ini pihaknya telah menerima tambahan pasokan Vaksin Anti Rabies (VAR) hewan dari Dinas Peratanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali sebanyak 3000 dosis. Dengan demikian pihaknya akan kembali melakukan vaksinasi lapangan dengan menerjunkan seluruh petugas Vaksinator lapangan.
Sementara sampai saat ini pihaknya sudah memvaksin sebanyak 35.300 ekor anjing di seluruh kecamatan di Karangasem, artinya vaksinasi sudah berjalan sebanyak 45,7 persen dari total populasi anjing liar di Karangasem yang jumlahnya mencapai 77.000 ekor. Dengan adanya tambahan suplay VAR hewan dari Pemprov Bali pihaknya akan begerak cepat turun ke lapangan melakukan vaksinasi sehingga target vaksinasi 50 persen bisa tercapai dalam waktu singkat.