BALI TRIBUNE - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Badung melakukan perekaman kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) di Lapas Kerobokan, Sabtu (3/6). Dari 200 warga binaan permasyarakatan asal Badung yang menghuni Lapas tersebut hanyak 85 orang melakukan perekaman. Sedangkan sisanya dinyatakan sudah terekam, namun belum mendapat e-KTP.
Perekaman sendiri disaksikan langsung Wabup Badung, Ketut Suiasa didampingi Camat Kuta Utara AA Ngurah Arimbawa dan Kabid. Dafduk Putu Suryawati. Wabup Suiasa dihadapan 200 warga binaan pemasyarakatan Lapas Kerobokan asal Kabupten Badung menyampaikan pentingnya administrasi kependudukan. “Jika krama Badung tidak mengurus kelengkapan administrasi kependudukan seperti KTP dan Kartu Keluarga maka masyarakat Badung tersebut tidak akan mendapatkan layanan hak-hak politisnya, ekonomi maupun hak formal. Untuk diketahuii pemerintah Kabupaten Badung memiliki banyak program-program yang bertujuan meringankan masyarakat Badung seperti layanan kesehatan gratis, pendidikan gratis, santunan kematian bahkan keluarga yang menjaga saudaranya yang sakit di Rumah Sakit Badung mendapat ‘honor’ tapi dengan catatan ber KTP Badung,” paparnya.
Kadiv Pemasyarakatan Kanwil Hukum dan Ham Bali Surung Pasaribu memberikan apresiasi atas kehadiran Wabup Badung saat perekaman e-KTP. “ Baru pertama kali di Bali bahkan di Indonesia Pemerintah Kabupaten langsung meninjau warganya di Lembaga Pemasyarakatan. Hal ini agar menjadi contoh pemerintah daerah lainnya sebab warga binaan ini bukan hanya tanggungjawab Kantor Wilayah Hukum dan HAM saja akan tetapi juga tanggung jawab pemerintah daerah asal warga binaan. Salah satunya dengan mengunjungi warganya di lapas untuk memperoleh masukan,” katanya.
Sementara Kalapas Kerobokan Toni Nainggolan menyampaikan bahwa pihaknya akan mengadakan reboisasi bekerjasama dengan Pemkab Badung. Bibit untuk reboisasi ini berasal dari pembibitan oleh warga binaan pemasyarakatan Kerobokan.
Ternyata dari 200 warga binaan pemasyarakatan Kerobokan asal Badung hanya 85 orang yang melaksanakan perekaman sedangkan sisanya sebanyak 15 orang sudah terekam namun e-KTP nya belum jadi.