Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

A.A Ngurah Oka Ratmadi: Maknai Kemerdekaan, Krama Bali Harus Bisa Bersaing Global

Bali Tribune/A.A Ngurah Oka Ratmadi bersama Presiden RI Joko Widodo dalam acara pengukuhan Pahlawab Nasional I Gusti Ngurah Made Agung.

balitribune.co.id | Denpasar - Peringatan 17 Agustus sebagai hari kemerdekaan Republik  Indonesia biasa dirayakan dengan menggelar upacara pengibaran bendera merah putih hingga perlombaan tradisional yang diikuti oleh anak-anak maupun orang dewasa. Namun demikian, semaraknya peringatan 17 Agustus tersebut, tidak akan bernilai jika tidak mampu dimaknai oleh generasi muda Indonesia. Lalu bagaimana seharusnya warga Indonesia khusunya Krama Bali memaknai kemerdekaan tersebut?

Penglingsir Puri Satria Denpasar, A.A Ngurah Oka Ratmadi, mengatakan, mengisi kemerdekaan ini warga Indonesia khususnya warga Bali harus benar-benar merdeka. Warga Bali, meski saat ini sudah mampu bersaing secara global, namun harus tetap mampu meningkatkan daya saingnya di dunia internasional.  Pihaknya melihat saat ini sudah ada kecenderungan generasi muda Bali yang malas. Malas tersebut disebabkan karena orang Bali terutama generasi muda sudah terbiasa hidup mudah dan hidup layak sehingga menjadi manja. “Ada banyak generasi muda Bali sekarang ada kencendrungan menjadi malas. Mengapa malas? karena hidup nya sudah mudah. Orang Bali merasa sudah hidup layak,” ujar Cicit dari Pahlawan Nasional, I Gusti Ngurah Made Agung ini.

Selain kecendrungan bersikap malas, saat ini ada juga  kecenderungan masyarakat Bali mementingkan gengsi. Jika diberikan pekerjaan berat tidak akan mau. Selain itu ada juga masyarakat Bali terutama generasi penerus Bali yang masih minder, takut bersaing dengan dunia internasional. Padahal menurutnya, tantangan kerja ke depan akan semakin berat sehingga semestinya orang Bali terutama Generasi Muda Bali sudah harus mulai berbenah mulai dari sekarang. “Orang Bali harusnya banyak bersyukur, karena sudah sejak dulu dikenal di dunia internasional. Tetapi apakah bisa hanya mengandalkan itu, tentu saja tidak,” ujar Anggota DPD RI Daerah Pemilihan (Dapil) Bali ini.

Pihaknya mengakui sejak dulu Bali memang sudah terkenal di bidang pariwisata. Bahkan Bali menjadi objek wisata paling terkenal di Indonesia. Namun selain itu, Bali juga dulunya terkenal dengan kualitasnya baik di bidang peternakan, perkebunan dan seni.  Pihaknya mecontohkan, dulunya orang Bali sudah dikenal sebagai penghasil Sapi dan Babi yang sudah mendunia. Dunia internasional sudah mengakui kualitas hasil peternakan di Bali tersebut. Tetapi sekarang, di dunia peternakan, orang Bali sudah kurang mampu untuk bersaing.  “Dulu, Babi Bali banyak yang diekspor hingga ke luar negeri seperti Singapura dan Cina. Tetapi sekarang malah sebaliknya, banyak babi dari luar yang malah masuk ke Bali,” ujar Pria kelaihran Denpasar, 2 November 1945 ini.

Melihat kondisi tersebut, pihaknya mengajak krama Bali terutama generasi muda Bali untuk bangkit, minimal untuk bisa mencapai apa yang dulunya sudah pernah dicapai.  Pihaknya mengatakan, kedepan tidak boleh lagi ada warga bali yang minder, mengingat sejatinya orang Bali sudah memiliki kualitas. Ke depan persaingan global akan semakin kuat, untuk itu orang Bali harsus bisa meningkatkan kualitas dan daya saingnya. “Ada persaingan tenaga kerja dari luar, Bali harus siap,” ujarpolitisi yang pernah menjabat sebagai Bupati Badung ini.

Dikatakan, masyarakat harus mulai meninggalkan mindset malas dan minder tersebut. Jangan lagi berpikir desa dan tidak mau mengikuti persaingan global. Wawasan orang Bali harus berawasan global.  “Jangan lagi berpikir desa. Harus bisa memanfaatkan teknologi untuk bisa bersaing secara global. Generasi muda, akan selalu bersaing dengan global. Mau tidak mau harus dihadapi,” ujarmantan ketua DPRD Bali ini.

Sementara kepada Pemerintah, pihaknya menyarankan agar mengisi kemerdekaan ini untuk memberi perhatian khusus kepada generasi muda penerus bangsa. Menurutnya generasi muda harus dijaga dengan baik, diberikan pendidikan yang baik dan dipersiapkan untuk memiliki sumber daya manusia yang baik. Pihaknya mengutip apa yang disampaikan pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Made Agung sesaat sebelum perang Puputan Badung, dimana kala itu disampaikan kepada rakyatnya, yang mau ikut berperang silahkan ikut berperang,y ang tidak tolong jaga anak-anak dengan baik.

“Pernyataan itu memiliki makna yang sangat mendalam, dimana kita diminta untuk bisa merawat anak-anak dengan baik.  Pesan dari penglingisr kami itu, titik beratnya adalah anak anak. Mengapa beliau mengatakan perlu dijaga anak-anak, karena anak anak adalah penerus bangsa ini. Jika anak-anak tidak dijaga dengan baik, diberikan pendidikan yang baik, siapa yang akan meneruskan kemerdekaan,” ujarnya setengah bertanya.

Pihaknya juga mengharapkan agar pemrintah bisa mencarikan jalan dan solusi agar rakyat semakin sejahtera. Pihaknya akan senang melihat bila masyarakat semakin sejahtera. Bagaimana rakyat lebih makmur. “Pemerintah jangan merampok uang rakyat,” tandas Suami dari Ida Ayu Manik ini. /uni

wartawan
Wayan Sudarsana
Category

Tradisi Makepung Lampit, Ritual Kesuburan dan Syukur Petani

balitribune.co.id | Negara - Makepung sebagai salah satu kekayaan budaya di Jembrana. Selain atraksi makepung cikar, Jembrana juga memiliki atraksi makepung lampit. Makepung lampit memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri. Sebagai warisan budaya tak benda, kini makepung terus dilestarikan di Jembrana.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

OJK: Konsistensi Kinerja Perbankan Dipastikan Solid Sampai Akhir Tahun 2025

balitribune.co.id | Jakarta - Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menyampaikan hasil Survei Orientasi Bisnis Perbankan OJK (SBPO) triwulan IV-2025 yang menunjukkan optimisme responden bahwa kinerja perbankan akan tetap solid hingga akhir tahun 2025.

Baca Selengkapnya icon click

Teror Kera Liar di Tenganan, Rusak Kebun Masuk Rumah Warga

balitribune.co.id | Amlapura - Populasi kera ekor panjang atau Macaca Fascicularis yang semakin tidak terkendali di wilayah pegunungan Bukit Gumang, Bukit Nyuh Tebel dan Bukit Tenganan saat ini cendrung menjadi hama yang meresahkan petani dan warga utamanya di Desa Tenganan dan Desa Nyuh Tebel, Kecamatan Manggis, Karangasem.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

5 Pelanggaran Lift Kaca di Pantai Kelingking, Gubernur Bali Ambil Tindakan Tegas

balitribune.co.id | Denpasar - Pada Minggu (23/11) Gubernur Bali, Wayan Koster memerintahkan PT Indonesia Kaishi Tourism Property Investment Development Group sebagai penyelenggara pembangunan lift kaca (Glass Viewing Platform) di Pantai Kelingking, Banjar Karang Dawa Desa Bunga Mekar, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung menghentikan seluruh kegiatan pembangunan lift kaca tersebut.

Baca Selengkapnya icon click

Kemendag Fokus Memperbaiki Pemasaran Produk UMKM Hingga Bisa Menembus Pasar Internasional

balitribune.co.id | Mangupura - Kendati pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia mampu menghasilkan produk berkualitas yang layak dijual di pasar luar negeri, Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia mengungkapkan saat ini tantangan terberat para UMKM adalah terkait pemasaran.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.