Diposting : 26 June 2018 00:34
Redaksi - Bali Tribune
BALI TRIBUNE - Selain bencana longsor dan pohon tumbang, di pesisir gianyar terjangan ombak pasang juga menghancurkan sebuah pura. Pura Hyang Aya di Pantai Pabean, Desa Ketewel, Sukawati, kini hanya tersisa dua bangunan palinggih yang masih bertengger. Jika hantaman ombak terus berlanjut, pura ini dipastikan akan lenyap.
Dengan mata berkaca-kaca, Jero Mangku Ketut Enteg (60) mengaku kebingungan melihat kondisi Pura Hyang Aya yang diemponnya. Akibat terjangan ombak pasang, kondisi pura tambah hancur. Karena hanya menyisakan dua bangunan palinggih yang masih bertengger. Kondisinya pun sudah rawan tergerus.
“ Ratu Bhatara, ampurang titiang. Saya tidak biasa berbuat apa lagi, “ terangnya pasrah sembari menghaturkan sesajen, Minggu (24/6) kemarin.
Disebutkan, terjangan ombak dalam sepekan terakhir, tidak hanya mencaplok halaman pura, sejumlah sejumlah bangun suci, spertai Balai Pawedan, periyasan pun sudah lenyap tergerus abrasi. “Pura habis direnovasi dua tahun lalu dan smepat kami mengadakan karya ageng dengan biaya ratusan juta rupiah lebih. Kini kondisi seperti ini, saya benar-benar terpukul,” terangnya lagi.
Dengan kondisi pura yang rawan ini, disebutkan jika sudah setahun lebih tidak ada pemedek pun tidak berani melaksanakan persembahyangan. Terlebih posisi pura kini terisolasi, lantaran satu-satunya jalan sudah tergerus abrasi.
“ Untuk sementara, saya diizinkan melintas melalui villa di sebelah,” ujarnya.
Atas kondisi ini, Mangku Enteg berharap, program senderan krib di pesisir Gianyar segera dilanjutkan dan Pemkab setempat menyiapkan lahan baru untuk pembangunan Pura dimaksud.
“Sebab tidak lama lagi, seluruh bagian pura akan ikut tergerus. Pura Ulun Carik yang lokasinya tidak jauh dari Pura Hyang Aya, juga saya ikhawatirkan akan bernasib yang sama jika tidak ada penanganan segera,” was-wasnya.
Disebutkankan pula jika abrasi terparah terjadi dalam sepekan terakhir. Dimana, garis pantai tergerus hingga sepuluh meter. Tidak hanya pura dari 40 hektar lahan pertanian setempat.
“Sedikitnya 10 hektar lahan sawah di sekitara tempat ini juga sudah tergerus abrasi,” pungkasnya.