Adanya Keluhan Sekolah Minta Sumbanga, Tipikor Bakal Panggil Pihak SMKN 2 Bangli | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 18 January 2022 01:00
SAM - Bali Tribune
Bali Tribune/ MENGECEK - Unit Tipikor Polres Bangli mengecek dokumen di SMKN 2 Bangli, Senin (17/1/2022).

balitribune.co.id | Bangli - Adanya permintaan sumbangan oleh SMKN 2 Bangli terhadap orangtua siswa menuuai keluhan. Soal sumbangan tersebut diposting di media sosial. Sekolah dikatan meminta sumbangan sebesar Rp 700 ribu. Unit Tipikor Polres Bangli yang dipimpin Ipda I Wayan Dwipayana langsung bertemu Kepala SMKN 2 Bangli I Dewa Gede Darmayasa, Senin (17/1/2022).

Dewa Darmayasa menjelaskan, pada Oktober 2021 lalu sekolah, komite melakukan pertemuan dengan orangtua siswa. Pada saat itu yang diundang hadir ke sekolah ada orangtua siswa kelas X. Sedangkan orangtua siswa kelas XI dan XII melakukan pertemuan lewat zoom. "Karena situasi pandemi dan masih ada pembatasan maka pertemuan di sekolah hanya orang tua kelas X yang dihadirkan. Untuk yang lain melalui zoom," ungkapnya.

Lanjutnya, saat pertemuan tersebut sekolah melakukan sosialisasi program sekolah. Termasuk pula memohon sumbangan kepada orang tua siswa. Dana sumbangan tersebut akan dimanfaatkan untuk melaksanakan program kesiswaan seperti pembinaan untuk lomba, kegiatan ekstra hingga membiayai gaji pegawai seperti satpam. "Tidak semua kegiatan tercover dari BOS maupun APBD," jelasnya.

Kemudian sumbangan yang diminta antara kelas X-XI berbeda dengan kelas XII. Menurut Dewa Darmayasa, sumbangan Rp 700 ribu untuk siswa kelas X dan XI. Sedangkan kelas XII hanya Rp 350 ribu. "Karena kelas XII tinggal satu semester lagi maka besaran Rp 350 ribu," ujar mantan Kepala SMKN 4 Bangli ini.

Nilai sumbangan tersebut dihitung dari akumulasi kebutuhan dana dibagi dengan jumlah siswa. Jumlah siswa kelas X sebanyak 239 siswa, kelas XI ada 309 siswa dan kelas XII ada 325 siswa. Dewa Darmasaya menegaskan dalam pembahasan tersebut para orang tua siswa menyetujui terkait sumbangan tersebut. Kala itu orang tua siswa diberikan waktu hingga akhir Desember untuk menyerahkan sumbangannya melalui rekening.

Terkait adanya keberatan adanya sumbangan tersebut, Dewa Darmayasa menyampaikan bagi orang tua yang tidak mampu diberikan kesempatan untuk berkoordinasi dengan sekolah. "Kami sudah menegaskan bagi yang tidak mampu agar dikomunikasikan dan bersama kita cari jalan keluar bersama," tegasnya.

Diakui, sejauh ini dari jumlah siswa yang ada baru 40 persen yang menyetorkan sumbangan tersebut. Selama pelaksanaan pembelajaran secara dari siswa tidak diminta sumbangan, namun karena sudah mulai pembelajaran tatap muka sehingga kegiatan atau program kesiswaan kembali berlangsung. Tentu perlu dukungan dana untuk melaksanakan program.

Kanit Tipikor Polres Bangli Ipda I Wayan Dwipayana mengatakan, terkait adanya permintaan sumbangan dari sekolah diposting di media sosial sehingga menjadi sorotan. Yang dipersoalkan sumbangan namun nilai justru di patok. Pihaknya langsung turun untuk melakukan krocek. "Viral postingan di media sosial terkait sumbangan oleh sekolah. Kami langsung tindak lanjuti dan turun ke sekolah," jelasnya. Pihaknya akan meminta klarifikasi terhadap pihak-pihak yang terkait. "Segara akan kami undang untuk dilakukan klarifikasi," imbuhnya.