Agar Tenang Bercocok Tanam, Belasan Warga Temukus Cek Kondisi Kawah Gunung Agung | Bali Tribune
Diposting : 26 April 2018 15:41
Redaksi - Bali Tribune
erupsi
Warga Desa Temukus saat melakukan pendakian ke kawah Gunung Agung.

BALI TRIBUNE - Tidak ada penghasilan atau kegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidup setelah kembali dari lokasi pengungsian pasca terjadinya erupsi Gunung Agung, masyarakat di Desa Temukus mulai kelimpungan dan khawatir akan keberlangsungan hidup bersama keluarga mereka. Betapa tidak, sampai saat ini warga di lereng Gunung Agung ini masih trauma dan was-was untuk bercocok tanam dengan melihat kondisi Gunung Agung yang saat ini masih berada di level III dengan status siaga.

Sebagian warga lainnya ada yang sudah mulai membeli bibit sapi untuk dipelihara dan ada pula yang baru berencana untuk bercocok tanam alias menggarap kembali lahan sawah kering atau kebun mereka. Demi hanya untuk memastikan kondisi Gunung Agung sebelum memutuskan bercocok tanam, belasan warga Desa Temukus sampai harus melakukan pendakian ke puncak Gunung Agung guna melihat kondisi kawah gunung yang disucikan umat Hindu di Bali itu.

Kendati belakangan video yang mereka abadikan ketika melakukan pendakian tersebut menjadi viral di Medsos, namun mereka tidak punya pilihan lain atau cara lain untuk memastikan jika kondisi Gunung Agung benar-benar aman untuk mulai bercocok tanam. Ada sebanyak 15 orang warga yang melakukan pendakian pada sekitar 24 April lalu, mereka berangkat pada pagi hari dan sampai di puncak gunung pada siang hari.

Warga yang melakukan pendakian tersebut mengaku tidak punya cara lain untuk memasitikan gunung benar-benar aman untuk mereka memulai bercocok tanam, meski setiap harinya mereka telah mendapatkan informasi mengenai kondisi Gunung Agung baik dari laporan Magma VAR atau dari laporan Pasebaya. Namun sayangnya informasi yang mereka terima hanya laporan gempa hembusan dan gempa lainnya, sementara bagaimana kondisi kawah sebenarnya tidak ada laporannya.

Menurut Wayan Sudiana, salah satu pendaki asal Desa Temukus menyebutkan jika saat melakukan pendakian dia dan rekannya sempat melakukan pengukuran terhadap kedalaman kawah saat ini. “Ya kita dengar kabar kalau kawah Gunung Agung sudah hampir penuh, ini membuat warga Temukus was was sementara pemerintah sudah memulangkan kami,” ujarnya, sembari menyebutkan jika dari hasil pengukuran diketahui jika saat ini kedalaman kawah sudah menca[ai 130 meter dari bibir kawah, artinya telah terjadi pendangkalan dari kedalaman sebelumnya 300 meter dari bibir kawah.

Usai melihat kondisi kawah, dia dan warga lainnya saat ini sudah merasa tenang dan berencana akan segera memulai bercocok tanam, tanpa merasa was-was lagi. Sementara itu pihak PVMBG menyangkan maraknya aksi warga yang melakukan pendakian ke Gunung Agung dalam kondisi masih level III. PVMBG sendiri meminta agar warga bersabar, karena pihaknya juga berusaha mencari tahu kondisi Gunung Agung. Bahkan update terkait Gunung Agung sudah di lakukan setiap enam jam sekali lewat laporan Magma Var.

Dalam laporan tersebut juga jelas ditegaskan agar jangan melakukan aktivitas di radius bahaya 4 km. di mana warga dan wisatawan serta pengungjung lainya dilarang melakukan pendakian dan aktivitas lainya. “Karena sangat berbahaya,” ujar Kasubdit Mitigasi Gunung Api wilayah Timur, Dr Devi Kamil Syahbana. Menurutnya, sekarang ini masih sangat berpotensi terjadi erupsi sekalipun kecil. Karena itu pihaknya kembali meminta warga masyarakat untuk tidak melakukan pendakian.