balitribune.co.id | Gianyar - Tahun 2023 kini dipenghujung, Dinas Perumahan, Penataan Kawasan dan Pertanahan Gianyar masih bergelut dengan verifikasiadministrasi bantuan hibah. Ironisnya, Bantuan hibah ini dari Pemkab Gianyar dan sebagian difasilitasi DPRD Gianyar baru terverifikasi 50 persen.
Kadis Perkimta Gianyar, Gusti Ngurah Suastika, Rabu (13/12) menjelaskan kalau sampai saat ini bansos hibah sudah tuntas diversifikasi administrasi sebanyam 700an proposal. "Itu yang sudah selesai verifikasi dan persetujuan untuk pencairan dana," jelas Gusti Ngurah Suastika.
Sedangkan yang belum tuntas diverifikasi administrasi semitar seribuan, sehingga sampai mendekati akhir tahun, staf di Dinas Perkim terus berjibaku menuntaskan verifikasi. Kendala pertama adalah kurangnya tenaga verifikator, karena proposal yang ditangani adalah limpahan dari Dinas PUPR.
Diakui, awal-awal pengerjaan, baik dirinya dan para Kabag kelabakan menangani proses verifikasi dana hibah tersebut. "Ya, kami kelabakan. Namun karena sebelumnya sudah sering melakukan verifikasi seperti bedah rumah dan rehab rumah, kami akhirnya bisa. Secara prinsip tidak ada kendala," ujarnya. Beruntung juga, Dinas Perkimta bisa menyesuaikan dan langsung bergerak sampai pada verifikasi lapangan.
Hanya saja ada perbedaan ketika memverifikasi bedah rumah yang hanya puluhan, kini mesti menangani lebih dari 1.500 proposal, tentu harus kerja eksta. "Awalnya kami dibantu 10 tenaga, namun masih kurang, lalu ada penambahan dan kini ditangani 30 staf, sehingga proses sudah berjalan normal," jelasnya.
Disebutkan, dengan 30 staf tersebut, sebanyak 15 staf bertugas menangani administrasi di kantor dan sisanya ke lapangan memverifikasi. Dimana petugas lapangan memeriksa kelayakan penerima hibah, baik kepemilikan lahan, status bangunan, kondisi bangunan sampai pada pelaksanaan bangunan fisik. "Semuanya diperiksa, apakah realisasi sesuai dengan di gambar proposal, kalau kekurangan volume kami suruh perbaiki," jelasnya lagi.
Saat ini dari 1.500 lebih proposal sudah tertangani lebih dari 50% permohonan. Diyakinkan, sampai Desember nanti, semua proposal bisa terverifikasi baik administrasi dan lapangan. "Ya, kadang kami harus lembur. Agar di akhir-akhir tidak kelabakan. Bagi masyarakat yang mengajukan, kami mohon bersabar," pesannya.