Akhir Tahun, Pasar Seni dan Oleh-oleh Mulai Bernadi | Bali Tribune
Diposting : 24 December 2020 07:08
Nyoman Astana - Bali Tribune
Bali Tribune/ TAWARKAN - Pedagang menawarkan barang dagangan di Pasar Seni Sukawati, Rabu (23/12).
Balitribune.co.id | Gianyar - Momentum Nlibur Natal dan Tahun Baru, memang harapan satu-satunya bagi pengusaha dan masyarakat bali umumnya dalam mendokrak ekonominya.  Ini dibuktikan oleh pedagang pasar seni dan oleh-oleh  di Sukawati, meksi tidak sperti tahun sebelumnya, setidaknya aktivitas di Psar seni mulai bergerak.
 
Demikian pula di sebuah pusat oleh-oleh di  Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, sampai saat ini kunjungan sudah mencapai  sekitar 30  hingga 40 persen perhari. “Meski ada aturan baru itu wisatawan tetap ada ke sini dari luar Bali, rata-rata mereka dengan menempuh jalur darat," ungkap, pemilik Krisna Oleh-oleh Gusti Ngurah Anom atau yang dikenal Ajik Krisna saat ditemui, Rabu (23/12).
 
Diakuai saat pandemi kunjungan sangat merosot, bahkan Krisna oleh-oleh sempat tutup benerapa bulan. Namun semenjak dibukanya pariwisata dengan penerapan protokol kesehatan perlahan mulai ada kunjungan.  "Sampai saat ini sudah ada beberapa yang berkunjung ke sini, rata-rata sekitar 30 persen jika di hari biasa. Sementara pada akhir minggu mencapai 40 persen. Meski ada aturan baru untuk liburan Nataru kunjungan tetap bertahan di 40 persen," ungkapnya.
 
Meski demikian, dirinya lebih mengutamakan imbauan dari pemerintah dan lebih memperhatikan kesehatan dari pada melihat kunjungan yang membludak namun dampaknya pada kesehatan tidak menjamin. "Jika tidak ada aturan baru terkait wajib tes swab bagi yang berlibur ke Bali pada bulan ini ia memperkirakan kunjungan yang ada di atas 50 persen, saya utamakan himabuan pemerintah. Saya sangat setuju dengan aturan dan imbauan dari pemerintah, sebab kesehatan sangatlah penting," ujarnya.
 
Lebih lanjut dikatakannya, menjelang libur Nataru, obyek wisata yang ada di sana kerap disidak terkait penerapan protokol kesehatan. Mulai dari penanganan wisatawan yang baru datang ke lokasi itu dengan pengukuran suhu tubuh  wajib masker, mencuci tangan dengan air dan menjaga jarak,"Ini sangat menguntungkan bagi saya sebab ada pengawasan langsung dari pemerintah," ujarnya.
 
Meski secara umum situasi belum pulih seutuhnya, tetapi ia yakin ke depannya bisa bangkit. Sebab pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak desa dinas maupun desa adat.  "Saat ini memang menurun (kunjungan) saya yakin Bali bisa bangkit," tandasnya.
 
Sementara pantauan di Pasar Seni Sukawati, geliat wisatawan lokal juga mulai tampak, parkir yang biasanya hanya diisi oleh kendaraan milik pedagang kini mulai dipenuhi oleh kendaraan milik wisatawan lokal. Wayan Budiasih pedagang asal Banjar Tameng, Sukawai, mengaku akhir minggu ini pasar seni mulai kedatangan wisatawan. Dibanding beberapa bulan sebelumnya. "Mereka datang dan berbelanja cukup, tapi tidak sebanyak saat hari normal pada umumnya," ungkapnya sambil menawarkan barang dagangannya.