Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Ambivalensi Bali dalam Menghadapi Tren Hunian Instagrammable dan Remote Working

haris
Bali Tribune / Komang Devana Hariswa - mahasiswa Hubungan Internasional, Universitas Airlangga

balitribune.co.id | Bali tak hanya dikenal sebagai surga wisata, tapi kini juga menjadi magnet bagi para digital nomad dan pekerja remote dari seluruh dunia. Fenomena ini mendorong munculnya tren hunian instagrammable—penginapan dengan desain estetik yang menarik perhatian di media sosial dan fasilitas penunjang remote working seperti internet cepat, ruang kerja nyaman, serta komunitas internasional. Namun, di balik gemerlap peluang ekonomi, tren ini membawa tantangan sosial dan budaya yang patut dicermati.

Pertama-tama, tren hunian instagrammable dan remote working membawa dampak ekonomi yang signifikan bagi Bali. Permintaan akan akomodasi dengan desain unik dan fasilitas lengkap mendorong pengembangan properti seperti townhouse, vila, hingga apartemen premium. Proyek hunian seperti Ecoverse hingga Nuanu Creative City di Tabanan menjadi contoh bagaimana inovasi desain dan kelengkapan fasilitas menjadi daya tarik utama wisatawan dan pekerja remote.

Kehadiran digital nomad juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi digital Bali. Rata-rata, digital nomad menghabiskan sekitar USD 1.000 per bulan, jauh lebih tinggi dibandingkan wisatawan biasa. Mereka tinggal lebih lama, antara enam bulan hingga satu tahun, sehingga memberikan pemasukan stabil bagi sektor properti, restoran, kafe, coworking space, dan layanan pendukung lainnya. Selain itu, ekonomi digital Bali berkembang pesat, didukung oleh transformasi digital di berbagai sektor, mulai dari pembayaran non-tunai hingga pemasaran daring properti.

Dampak positif lainnya adalah penciptaan lapangan kerja baru, baik di sektor properti, pariwisata, maupun ekonomi kreatif. Permintaan terhadap produk lokal seperti kerajinan, kuliner, dan seni juga meningkat, memberikan peluang bisnis bagi pelaku usaha lokal. Tak kalah penting, interaksi antara digital nomad dan masyarakat Bali dapat memperkaya budaya lokal melalui pertukaran ide, kolaborasi, dan jaringan global.

Di sisi lain, tren ini juga membawa sejumlah tantangan serius. Salah satu dampak negatif yang paling terasa adalah kenaikan biaya hidup dan harga properti. Banyak warga lokal mulai kesulitan mendapatkan hunian layak karena harga sewa dan jual rumah melonjak, didorong oleh permintaan tinggi dari ekspatriat dan digital nomad. Ketimpangan ekonomi pun muncul, di mana sebagian masyarakat lokal justru terpinggirkan di tanah sendiri.

Dari sisi sosial-budaya, interaksi yang intens antara pendatang dan warga lokal memang bisa memperkaya budaya. Namun, juga berpotensi menimbulkan konflik dan komodifikasi budaya. Ada kekhawatiran bahwa budaya Bali hanya menjadi “dekorasi” untuk menarik wisatawan, bukan lagi identitas yang dijaga bersama. Nilai-nilai tradisional seperti gotong royong dan keterikatan komunitas mulai tergerus oleh gaya hidup individualis dan konsumtif yang dibawa sebagian digital nomad.

Perubahan tata ruang dan pemanfaatan lahan juga menjadi isu penting. Alih fungsi lahan pertanian menjadi properti dan vila mengancam keberlanjutan lingkungan dan ketersediaan ruang hijau di Bali. Selain itu, infrastruktur lokal seperti jalan, listrik, dan air bersih menghadapi tekanan akibat lonjakan populasi pendatang dan wisatawan jangka panjang.

Bali—jika diibaratkan seperti sebuah rumah besar yang indah dan nyaman. Ketika banyak tamu datang dan ingin tinggal lebih lama, rumah itu tentu menjadi lebih ramai dan hidup. Namun, jika tidak diatur dengan baik, penghuni asli bisa kehilangan ruang dan kenyamanan, bahkan identitas rumah itu sendiri bisa berubah. Begitupun berlaku untuk kenyataannya, peluang ekonomi dari tren hunian instagrammable dan remote working sangat besar, tapi tanpa pengelolaan yang bijak, dampak negatifnya bisa merusak harmoni sosial dan budaya yang selama ini menjadi kekuatan utama Bali.

Tren hunian instagrammable dan remote working di Bali adalah peluang emas untuk memperkuat ekonomi lokal dan mendorong digitalisasi. Namun, tantangan sosial, budaya, dan lingkungan tak bisa diabaikan. Pemerintah dan masyarakat Bali perlu merumuskan regulasi yang adil—misalnya, pembatasan kepemilikan properti asing, insentif bagi pengusaha lokal, serta program pelestarian budaya dan lingkungan. Dengan manajemen yang tepat, Bali dapat tetap menjadi destinasi impian tanpa kehilangan jati dirinya di era digital dan globalisasi.


 

wartawan
Komang Devana Hariswa
Category

Walikota Jaya Negara Apresiasi Kerja Keras Petugas DLHK Wujudkan Kebersihan dan Penanganan Banjir

balitribune.co.id | Denpasar - Pemerintah Kota Denpasar memberikan apresiasi kepada Petugas Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar atas dedikasi dan kerja keras dalam optimalisasi penanganan kebersihan dan penanganan pasca banjir.

Baca Selengkapnya icon click

Walikota Jaya Negara Hadiri Upacara Penyineban Karya Pedudusan Agung Mamungkah Ngenteg Linggih Tawur Balik Sumpah Puri Agung Jero Kuta

balitribune.co.id | Denpasar - Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri Penyineban Karya Padudusan Agung Mamungkah Ngenteg Linggih Tawur Balik Sumpah Makrama yang digelar Puri Agung Jro Kuta, Senin (13/10). 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Konservasi Pantai Kuta Diharapkan Bisa Meningkatkan Potensi Ekonomi Khususnya Pariwisata

balitribune.co.id | Badung - Pantai Kuta, Legian dan Seminyak yang menjadi favorit wisatawan asing dan domestik saat berlibur di Bali kini masih dalam tahap pengerjaan konservasi pantai oleh pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum. Revitalisasi Pantai Kuta, Legian dan Seminyak merupakan proyek phase II paket 2 yang ditargetkan rampung pada 2026. 

Baca Selengkapnya icon click

Hingga September 2025 Wisman ke Bali Melalui Bandara Ngurah Rai Naik 12 Persen

balitribune.co.id | Kuta - Periode Januari hingga September 2025 penumpang di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai tercatat 18.231.771 penumpang. Jumlah tersebut mengalami kenaikan dibandingkan periode yang sama tahun 2024 yang tercatat 17.987.515. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Apresiasi Langkah Bupati Kejar Imbal Jasa Pemanfaatan Air

balitribune.co.id | Bangli - Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta sedang membuat kajian  mengenai sumber daya air di wilayahnya. Langkah Bupati membuat kajian  adalah dalam upaya menuntut hak atas pemanfaatan air oleh kabupaten lain. di Bali. Menurut Sedana Arta  Bangli berhak mendapatkan kompensasi atas pemanfaatan air oleh kabupaten lain.Langkah strategis Bupati Sang Nyoman Sedana diapresiasi oleh kalangan DPRD Bangli.

Baca Selengkapnya icon click

Ngenteg Lingih Pura Dang Kahyangan Prapat Agung

balitribune.co.id | Negara - Rangkaian pelaksanaan Karya Mamungkah Padudusan Agung Ngenteg Lingih Menawa Ratna, Tawur Labuh Gentuh di Pura Dang Kahyangan Prapat Agung hingga kini masih berlangsung. Seperti upakara penting yang telah dilaksanakan pada akhir pekan lalu diantaranya magpag pralingga Ida Bathara serta mulang pakelem di perairan Selat Bali.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.