Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Anak Angkat dalam Perspektif Hukum Hindu

Ilustrasi Potret Anak

BALI TRIBUNE - Tak dipungkiri memang ketidakhadiran anak dalam sebuah keluarga memicu terjadinya perbuatan hukum seperti, putusnya perkawinan karena perceraiaan, poligami serta perbuatan hukum lainnya. Untuk itu, beberapa orang dewasa yang menerima ketidaksempuraan mereka (tidak bisa memiliki keturunan dari benih sendiri,red) memilih upaya adopsi (mengangkat,red) anak. Adopsi dalam sistem kehidupan masyarakat Hindu di Bali dikenal dengan berbagai istilah seperti, Ngidih Pianak, Nyentanayang, Ngedeng/Ngengge Pianak dan Memeras Anak.  Sementara anak yang melalui proses tersebut disebut sentana, anak ban ngidih, anak sumendi, anak pupon-pupon dan sentana peperasan. Menurut Agama Hindu, kedudukan anak angkat tidak berbeda dengan anak kandung sebagaimana disebutkan dalam Manawadharma Sastra IX.141 yang berbunyi ; “ jika anak laki yang mempunyai anak angkat laki-laki yang mempunyai sifat-sifat mulia yang sama akan mewarisi walaupun lahir dari keluarga yang lain”. Dengan kata lain, kedudukan anak angkat dalam hukum Hindu adalah sama dengan anak kandung sepanjang pengangkatan dilakukan dengan benar, benar menurut agama dan benar menurut ketentuan hukum yang berlaku. Adapun proses adopsi dalam pandangan hukum Adat Hindu di Bali dimulai dengan, musyawarah kecil oleh para pihak (pasutri,red) dilanjutkan dengan paruman dadya (rapat keluarga) termasuk dengan orang tua anak yang akan diadopsi. Setelah diperoleh kesepakatan, dilanjutkan dengan proses pasobyan (sosialisasi,red) dalam paruman desa (musyawarah di tingkat desa,red). Tujuannya adalah, memastikan tidak ada anggota keluarga lainnya dan warga desa atau banjar yang keberatan atas pengangkatan anak yang dimaksud. Oleh karena itu, anak angkat harus diusahakan dari lingkungan keluarga yang terdekat, garis purusa (garis keturunan suami,red). Apabila tidak ada garis dari garis purusa, maka dapat dicari dari keluarga menurut garis pradana (garis ibu). Apa bila tidak ditemukan maka diusahakan dari keluarga lain dalam satu soroh dan terakhir sama sekali tidak ada pengangkatan anak dapat dilakukan walaupun tidak ada hubungan keluarga (sekama-kama). Dan yang terpenting adalah, anak yang diangkat beragama Hindu.Jika yang diangkat bukan umat Hindu, pengangkatan anak itu akan ditolak warga desa karena tujuan pengangkatan anak antara lain untuk meneruskan warisan baik dalam bentuk kewajiaban maupun hak, termasuk berbagai kewajiaban desa adat, terutama dalam hubungan dengan tempat suci (pura).Selain itu, adopsi wajib melalui upacara pamerasan dengan disaksikan keluarga serta perangkat (prajuru) desa adat dan dinas.  atau banjar adat. Hal inilah yang kemudian anak adopsi di Bali disebut pula sentana paperasan. Jadi, bagi mereka (pasutri,red) yang beragama Hindu, selain memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan undang-undang, mereka diwajibkan untuk mematuhi ketentuan Hukum Adat Hindu di Bali. Dimana prosesnya disesuaikan dengan awig-awig setempat. Yang perlu diketahui adalah, meskipun anak hasil adopsi bukan terlahir oleh benih sendiri. Kehadirannya dalam sebuah keluarga wajib melalui proses yang benar. Benar yang dimaksudkan adalah, benar menurut ajaran agama dan  benar menurut peraturan yang berlaku. Hal ini dilakukan agar anak yang dihasilkan dari proses adopsi tersebut memiliki kedudukan hukum yang sama sebagaimana dimiliki anak yang terlahir dari benih sendiri.  “Kami memang tidak menargetkan mereka meraih medali, kalau semuanya tampil bagus, maka medali akan menyertainya. Terpenting mereka dapat menggali pengalaman berharga dan mendapatkan poin supaya lolos Pra-PON,” ujarnya. Yudi Atmika minta para atlet panjat tebing junior juga menunjukkan kualitas terbaiknya dalam bersaing dengan atlet senior di kejurnas nanti. Sebab, lanjutnya, atlet panjat tebing Bali yang saat ini masih junior, nantinya saat Pra-PON dan PON 2020 sudah masuk senior dan bisa diturunkan di ajang tersebut. Karena itu, kata Yudi, seluruh atlet panjat tebing Bali ke kejurnas itu agar bersaing mendapatkan poin supaya lolos membela Bali di Pra-PON. “Nanti setelah Rakernas FPTI, Januari tahun depan dapat diketahui mana saja kejuaraan yang mendapatkan poin untuk Pra-PON dan PON,” imbuhnya.

wartawan
I Wayan Sudarma
Category

Sosialisasi Penguatan Integritas, Budaya Antikorupsi, dan Pengendalian Gratifikasi

balitribune.co.id | Mangupura - Komitmen Pemerintah Kabupaten Badung dalam membangun tata kelola pemerintahan yang bersih dan berintegritas, Bupati I Wayan Adi Arnawa membuka kegiatan Sosialisasi Penguatan Integritas, Budaya Antikorupsi, dan Pengendalian Gratifikasi Bagi Pemerintah Daerah yang diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI).

Baca Selengkapnya icon click

Komisi IV DPRD Badung Raker Bersama Disdikpora dan Diskes Bahas Program Tahun 2026

balitribune.co.id | Mangupura - Komisi IV DPRD Badung telah menggelar tapat kerja membahas program kerja tahun 2026, pada Selasa (4/11). Dalam rapat yang mengundang Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) serta Dinas Kesehatan Badung ini membahas sejumlah program. Meliputi ratusan guru kontrak yang belum menjadi PPPK, dan kurangnya fasilitas kesehatan di Kecamatan Kuta Selatan.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Wali Kota Jaya Negara Resmikan Gedung Tiga Lantai SDN 1 Sesetan

balitribune.co.id | Denpasar - Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara meresmikan gedung kelas baru SDN 1 Sesetan yang ditandai dengan pemotongan pita dan penandatanganan prasasti, Rabu (5/11). Peresmian ini menjadi wujud komitmen Pemerintah Kota Denpasar dalam meningkatkan kualitas dan layanan pendidikan secara berkelanjutan.

Baca Selengkapnya icon click

Tingkatkan Kompetensi Direksi BPR/S di Bali, Kantor Perwakilan LPS II dan DPD Perbarindo Bali Berikan Pelatihan Mengenai Penanganan Aset Bermasalah

balitribune.co.id | Mangupura - Bank Perekonomian Rakyat/Syariah (BPR/S) di seluruh Bali diharapkan mampu meningkatkan kompetensi untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi perbankan khususnya di Pulau Bali. Bahkan, secara khusus BPR/S harus memiliki kemampuan yang memadai dalam menghadapi berbagai tantangan internal dan eksternal sekaligus menghadapi berbagai peluang khususnya terkait dengan penyelesaian aset bermasalah.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Perkuat Kampanye Safety Riding, Astra Motor Bali Bersama Polres Badung Pasang Plang Keselamatan di Titik Rawan

balitribune.co.id | Mangupura – Sebagai bentuk komitmen dalam menekan angka kecelakaan sekaligus mendorong perubahan perilaku berkendara yang lebih aman, Astra Motor Bali bersinergi dengan Polres Badung melaksanakan kampanye safety riding melalui pemasangan plang himbauan di dua titik rawan kecelakaan (blackspot).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.