Anak Panti Asuhan Diharapkan Punya Sikap Mental Kokoh | Bali Tribune
Bali Tribune, Minggu 01 Desember 2024
Diposting : 24 June 2016 12:26
rls - Bali Tribune
BKKKS
PEMBINAAN – Ketua BKKKS Provinsi Bali Ny. Ayu Pastika menyaksikan salah satu pembinaan yang dilakukan untuk Anak Panti Asuhan.

Denpasar, Bali Tribune

Pembinaan mental spiritual dan kreativitas bagi anak-anak panti asuhan diharapkan mampu untuk menjadikan mereka memiliki sikap mental yang kokoh dan mantap khususnya dalam menghadapi berbagai tantangan negatif sebagai dampak globalisasi yang terjadi di segala bidang dewasa ini.

Hal tersebut disampaikan Ketua Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BKKKS) Provinsi Bali Ny. Ayu Pastika, dalam sambutannya di acara Penutupan Pembinaan Mental Spiritiual dan Kreativitas Anak Panti Asuhan Provinsi Bali Tahun 2016 yang dilaksanakan di Ballroom Fave Hotel, Denpasar, Kamis (23/6).

“Pada kesempatan ini saya mengajak seluruh peserta anak-anak panti asuhan yang ikut dalam acara ini untuk selalu menatap masa depan dengan penuh harapan dan mengisi diri dengan berbagai kegiatan yang positif dan menghindarkan diri dari hal hal yang negatif yang dapat merusak masa depan kalian,” jelas Ayu Pastika yang juga menekankan perlunya filterisasi dan membentuk karakter anak-anak agar tidak terpengaruh dan larut dengan hal-hal yang negatif yang bertentangan dengan norma.

Lebih lanjut disampaikan Ayu Pastika, kegiatan-kegiatan yang telah dilalui oleh anak-anak panti asuhan sejak tiga hari yang lalu diharapkan diterapkan dan dipraktekkan dalam berprilaku hidup bermasyarakat sehari-hari. Selain itu, anak-anak tersebut diharapkan juga mampu utnuk menularkan semua pengetahuan yang diperoleh saat pembinaan kepada rekan-rekannya di dalam Panti Asuhannya masing-masing dan juga masyarakat sekitar.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan I Nyoman Wenten yang juga merupakan Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali dalam laporannya menyatakan bahwa kegiatan pembinaan yang dilakukan sejak tanggal 21 Juni sampai dengan 23 juni 2016 tersebut telah mampu dilaksanakan dengan lancar tanpa ada permasalahan sedikitpun.

Selama tiga hari tersebut para peserta yang merupakan anak-anak perwakilan dari seluruh Panti Asuhan yang ada di masing-masing kabupaten se-Provinsi Bali tidak saja diberikan materi namun juga kegiatan praktek.

Materi yang diberikan meliputi membangun generasi muda suputra di era modern, mewaspadai dan menghindari tindak kekerasan, penguatan nilai-nilai agama terhadap anak remaja, mempersiapkan diri menjadi generasi emas Indonesia dan bahaya narkoba bagi generasi bangsa. Sedangkan kegiatan praktek yang diajarkan adalah membuat canang sari dan kwangi serta membuat dekorasi berupa tamiang.

Senada dengan Ayu Pastika, Wenten berharap materi dan praktek yang diberikan dapat dilaksanakan sehingga akan membangun karakter-karakter anak-anak yang baik. Acara ditutup secara resmi oleh Ny. Ayu Pastika yang dilanjutkan dengan sesi foto bersama.