Semarapura, Bali Tribune
Pesona objek wisata pantai dengan sebutan Angel’s Billabong di Desa Bunga Mekar Kecamatan Nusa Penida diam-diam menjadi malapetaka bagi satu keluarga asal Banjar Cemulik Desa Sakti Kecamatan Nusa Penida. Ombak besar yang menerjang Angel’s Billabong pada Kamis sore (2/6) pukul 17.30 Wita, membuat dua pengunjungnya, Ni Ketut Lastri Muliani (24) dan Ni Kadek Berliana (8) tergulung ombak. Lastri ditemukan tewas dengan bibir rusak di Pantai Pengalon, Kecamatan Manggis, Karangasem, Jumat (3/6). Sedangkan, pelajar kelas II SD, Berliana, hingga kemarin belum ditemukan.
Perbekel Desa Sakti, Agus Made Alep, menyatakan para korban saat kejadian sedang berjalan-jalan di seputaran Angel Billabong, Kamis sore. Saat itu, warga asing, Bride William (40) mengajak istrinya Ni Ketut Lastri melihat-lihat pemandangan bersama saudaranya, Ni Putu Adi Saraswati (16), Ni Luh Novia Dewi (21), dan Ni Kadek Berliana. “Mereka jalan-jalan, tidak mandi,” ujar Agus.
Saat asyik melihat pemandangan, ombak besar menerjang kawasan yang lokasinya cekung dan dikelilingi oleh tebing keras itu. “Mereka semuanya dihantam ombak,” terangnya.
Saat diterjang ombak, kata Agus, warga asing William, Adi Saraswati dan Novia Dewi berhasil selamat dari terjangan ombak. “Mereka pegangan di batu-batu karang,” jelasnya.
Selanjutnya, Lastri bersama keponakannya Berliana langsung hilang saat digulung ombak. Saat dua korban hilang itu, warga setempat kemudian melaporkan kejadian itu ke petugas terkait. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klungkung selanjutnya terjun ke lokasi kejadian bersama polisi.
Pencarian pada Kamis sore itu tidak menemukan hasil. Akhirnya, pencarian dilanjutkan pada Jumat (3/6). Nampaknya, jasad Lastri ditemukan pertama kali oleh warga Kecamatan Manggis, Karangasem pada Jumat siang pukul 11.00 Wita.
Kepala BPBD Klungkung, Putu Widiada, menyatakan saat ditemukan jasad wanita itu hanya mengenakan bikini tampak terombang-ambing di bibir pantai. “Kemudian jenazah ditarik dan dipinggirkan di tepi pantai,” jelasnya.
Saat jasad menepi, petugas mengantongi ciri-ciri Lastri dari kerabatnya. Yakni, terdapat beberapa tato di tubuh Lastri. Dan tato yang menguatkan ciri-cirinya ada nama Sweden, yang merupakan nama ayahnya di bagian punggungnya. “Karena sudah dipastikan itu warga Nusa, akhirnya kami ke RS Klungkung,” terangnya.
Saat ditemukan, tubuh korban mulai menghitam, selanjutnya, di bibirnya seperti terdapat bekas luka gigitan. Sedangkan, kerabat korban, Made Mudra (55) pun didaulat untuk melihat jasad Lastri ke RS Klungkung. Mudra pun mengiyakan bahwa itu jasad Lastri.
Di bagian lain, BPBD pun terus melakukan koordinasi dengan BPBD Kabupaten dan Kota di Bali untuk mencari korban hanyut lainnya, Berliana yang sampai kemarin belum diketahui posisinya.