Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Angkutan Umum Ditikung Travel Bodong, Sopir AKDP Mengeluh

Bali Tribune/Kendati arus mudik dan arus balik Lebaran, namun kondisi penumpang angkutan umum di Terminal Penumpang Gilimanuk masih tetap tampak lengang.



0
balitribune.co.id | Negara - Masa angkutan Lebaran 2021 tidak seperti yang diharapkan oleh sopir angkutan umum. Para sopir angkutan kota dalam provinsi (AKDP) berharap ada berkah dari arus mudik dan arus balik. Harapan mereka adalah muatan pemudik yang menggunakan moda transportasi umum seperti himbauan pemerintah. Namun harapan mereka pupus dengan operasional kendaraan travel bodong. Kini mereka meminta ketegasan dari intansti terkait.
 
Selama pandemi Covid-19 mewabah dua tahun terakhir, mudik lebaran sempat ditiadakan. Namun pada masa pemulihan dampak pandemi Covid-19, tahun 2022 mudik pun diberbolehkan dengan pemberlakukan sejumlah syarat dan ketentuan. Mobilitas pelaku perjalanan pada masa angkutan lebaran tahun ini pun meningkat. Para sopir angkuran umum jurusan Denpasar-Gilimanuk pun sempat berharap angkutan Lebaran 2022 ini akan memberi berkah. Terlebih pemerintah menghimbau pemudik menggunakan transportasi umum.
 
Namun harapan para sopir angkuta umum ini justru pupus begitu saja. Mereka mengaku masa angkutan lebaran tidak ada yang berbeda dari hari-hari biasanya. Kondisi penumpang angkutan umum tidak mengalami peningkatan yang berarti. Seperti yang diungkapkan sejumlah sopir angkutan umum di Terminal Penumpang Gilimanuk.  Gede Arsana (57) sopir bus mini asal Gilimanuk mengakui situasi penumpang saat mudik hingga arus balik setelah Idul Fitri sama sepinya seperti hari-hari biasanya sehingga tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan.
 
Selain pemudik banyak yang sudah menggunakan kendaraan pribadi baik itu motor maupun mobil, ia juga mengakui ekspansi kendaraan travel bodong yang masif memperparah menurunnya jumlah penumpang angkutan umum, 
 
“Dua tahun tidak ada mudik, berharap sekarang ada rejeki. Ternyata tidak. Sehari dapat lima orang penumpang. Dulu sebelum travel merajalela, setiap Lebaran kami bisa panen. Padahal travel yang berijin bisa dihitung dengan jari. Sekarang kami hanya menghandalkan carteran rombongan lokalan saja, ungkapnya.
 
Sopir lainnya, Wayan Puta (32) asal Melaya juga mengaku trayek Denpasar-Gilimanuk yang tidak setiap hari bisa ditempuh, Tidak setiap hari bisa sampai ke Denpasar. Daripada kosongan. Ke Denpasar sangat jarang. Yang datang dari Jawa paling sampai Negara saja. Sedangkan setoran setiap hari Rp100 ribu sampai Rp200 ribu, paparnya. 
 
Ia mengakui travel bodong mengancam eksistensi angkutan umum konvensional, kami dikalahkan travel bodong. Mudik juga seperti hari-hari biasa. Pemudik sudah di jemput ditempat sama travel, imbuhnya.
 
Begitupula yang diungkapkan Putu Suaranya (50) dari Desa Baluk, Negara. Ia mengakui ekspansi travel bodong sangat masif terutama saat arus mudik dan balik. Mereka pakai sistem Borongan dan dikordinir oleh pemberi kerja. Di jemput di tempat kerja dan diantar sampai ke rumah masing-masing. Begitupula saat balik, dijemput dirumah dan diantar sampai tujuan, tuturnya. 
 
 Seharusnya pemerintah tegas terhadap travel bodong. Padahal pemerintah menghimbau mudik pakai angkutan umum. Tapi nyatanya? travel bodong bebas beroprasi, tandasnya. 
wartawan
PAM
Category

Gubernur: Hentikan Sementara Izin Toko Modern Berjejaring

balitribune.co.id | Denpasar - Gubernur Wayan Koster menginstruksikan Walikota/Bupati se-Bali untuk menghentikan sementara (moratorium) pemberian izin berupa Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) maupun izin usaha Toko Modern Berjejaring di seluruh wilayah kota/kabupaten di Bali. Hal ini tertuang dalam Instruksi Gubernur Bali Nomor 6 Tahun 2025 tentang Penghentian Sementara Pemberian Izin Toko Modern Berjejaring yang ditetapkan pada 2 Desember 2025. 

Baca Selengkapnya icon click

Sindikat Pembobol Kartu Kredit Internasional Diringkus di Ubud

balitribune.co.id | Gianyar - Setelah melalui proses yang marathon, Polres Gianyar akhirnya berhasil mengungkap sindikat pencurian kartu kredit jaringan internasional yang beraksi di kawasan wisata Ubud. Sasarannya turis mancanegara, sepuluh orang pelaku sudah diamankan.   Empat pelaku adalah warga negara Indonesia, dua warga negara China, dan empat warga negara Mongolia, dengan total kerugian korban mencapai ratusan juta rupiah.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Warga Minta Pindahkan Tiang, PLN Kirim Rincian Biaya Jutaan Rupiah

balitribune.co.id | Singaraja - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menuai somasi setelah diminta menggeser tiang listrik justru mendapat jawaban rincian biaya berjumlah jutaan rupiah. Warga mengaku terpaksa melayangkan somasi setelah pihak PLN tidak mengindahkan permintaannya agar menggeser tiang listrik yang menghalangi aktivitasnya.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.