Antisipasi DBD Galakkan Peran Jumantik | Bali Tribune
Diposting : 30 July 2018 20:48
Agung Samudra - Bali Tribune
foging
FOGGING - Petugas lakukan foging di rumah warga.
BALI TRIBUNE - Guna menekan angka kasus deman berdarah dengue (DBD)  Dinas Kesehatan (Diskes) Bangli menggalakan peran juru pemantau jentik (jumantik). Bahkan Diskes menggalakan setiap rumah atau pekarangan ada satu orang  jumantik.
 
Hal tersebut diungkapkan Kasis Pencegahan Diskes Bangli, I Nyoman  Sudarma, Minggu (29/7). Menurutnya, tugas  jumatik selain melakukan pemeriksaan jentik pada rumah yang ada di lingkunganya, menggerakkan masyarakat dalam kegiatan pemberantasan sarang nyamuk(PSN) serta memberikan penyuluhan  tentang cara penulranya dan juga cara pencegahanya.
 
Disinggung jumlah kasus kasus deman beradrah, kata I Nyoman Sudarama  terjadi penurunan kasus DBD yang cukup signifikan . Untuk tahun 2017 tercatatat sebanyak 320 kasus, sementara  dari bulan Januarai  samapi Juni 2018 tercatatat 23 kasus. “Bahkan untuk bulan Juni 2018 tidak ditemukan kasus DBD,” sebutnya.
 
Menurunnya kasus DBD disebakan banyak factor diantaranya iklim dan keberhasilan gerakan  pemberantasan sarang nyamuk (PSN) serta semakin tubunhya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan serta gencarnya petugas kesehatan melakukan penyuluhan baik itu langsung kemasyarakat maupun ke sekolah-sekolah.
 
Disinggung gejala seseorang terserang  DBD, kata I Nyoman Sudarma  ciri klinisnya yakni demam tinggi yang mendadak 2 -7 hari, trombositopeni, pada hari ke 3-7 ditemukan penurunan trombosit sampai 100.000/mm. Gejala-gejala klinik lainnya yang dapat menyertai: anoreksia, lemah, mual-mual, muntah, sakit perut, diare, kejang, dan sakit kepala, pendarahan pada hidung dan gusi dan rasa sakit pada otot dan persendian, timbul bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.
 
Langkah pencegahan yang paling efektif yakni memberantas sarang nyamuk  melalaui PSN  melalui gerakan 4 M yakni menguras tempat penyimpaman air, menutup tempat penampungan air, mengubur atau menutup barang bekas yang dapat menampung air, serta memantau semua lokasi air yang dapat menjadi tempat nyamuk berkembang biak.