Antisipasi Musim Kemarau Panjang, BPBD Karangasem Siap Droping Air Bersih ke Daerah Tandus | Bali Tribune
Diposting : 29 July 2019 23:40
Redaksi - Bali Tribune
Bali Tribune/ ANTRE - Warga di Desa Nawakerti antre untuk mengambil air bersih disalah satu cubang milik desa adat setempat.
balitribune.co.id | Amlapura - Musim kemarau di Karangasem diprediksikan akan berlangsung cukup panjang. BPBD Karangasem telah melakukan berbagai persiapan dan langkah untuk mengantisipasi kekeringan dan kesulitan air bersih, yang mungkin akan dialami oleh warga di sejumlah daerah tandus di Karangasem, utamanya di wilayah Kecamatan Kubu, Abang, dan Kecamatan Karangasem, yakni wilayah Desa Seraya Tengah dan Seraya Timur bagian atas.
 
Memasuki musim kemarau saat ini, sejumlah daerah tandus di Karangasem tersebut mulai mengalami kesulitan air bersih. Dan pihak BPBD Karangasem bekerjasama dengan Dinas Sosial, PMI dan PDAM Karangasem sudah berupaya untuk mendroping air bersih menggunakan mobil tangki ke wilayah yang mengalami kesulitan air bersih tersebut.
 
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa, kepada koran ini, Minggu (28/7), menegaskan pihaknya telah mengambil langkah cepat untuk mengatasi bencana kekeringan dan kesulitan air bersih yang dialami oleh warga. “Kemarin kita sudah lakukan droping air bersih kesejumlah daerah di Kecamatan Abang, Rendang, dan di Desa Seraya, bagian atas,” sebutnya. 
 
Untuk wilayah Desa Seraya Timur dan Tengah yang di bagian bawah memang sudah teraliri air, namun untuk warga yang tinggal di atas pegunungan itu masih mengalami kesulitan air bersih. Keberadaan Embung Geomembran diakuinya sangat membantu warga ketika memasuki musim kemarau  seperti sekarang ini, kendati tidak semua embung yang ada di Karangasem ada airnya. 
 
Namun embung Datah II di Desa Kedampal, Kecamatan Abang, Embung di Desa Muntig, Kecamatan Kubu, Embung Baturinggit, Embung Batudawa dan embung lainnya di Kecamatan Kubu masih ada airnya sehingga warga mamsih memilih untuk memanfaatkan air dari embung tersebut. “Biasanya kalau dulu permintaan droping air bersih itu banyak di Kecamatan Kubu dan Datah, tapi mungkin karena sudah ada embung sehingga masyarakat memanfaatkan air dari embung tersebut,” tegas IB Ketut Arimbawa,
 
Dari perkiraan BMKG kata Ida Bagus Ketut Arimbawa, musim kemarau tahun ini akan berlangsung cukup panjang, namun demikian kondisi cuaca itu tidak bisa diprediksikan. Dan terkait antisipasi dampak kekeringan selama musim kemarau panjang ini, pihaknya mengaku BPBD Karangasem masih memiliki anggaran untuk droping air bersih. “Anggarannya ada, di PMI dan Dinas Sosial juga ada anggaran untuk droping air bersih. Meski anggaran kita terbatas, namun kami sudah berkoordinasi dengan PDAM. Jika ada permintaan air bersih dari masyarakat, kita akan mengambil air dari sumber air bersih PDAM yang terdekat dengan daerah yang membutuhkan air bersih itu sendiri,” ucapnya. Disamping itu, ketika musim kemarau biasanya ada juga bantuan air bersih dari BUMN. (u)