Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Antisipasi Tawuran, Polisi Atensi Perang Sarung

Bali Tribune / PERANG SARUNG - Potongan layar video aksi perang sarung yang dilakukan anak-anak muda di salah satu sudut Kota Negara tersebar di media social dan mendapat berbagai tanggapan miring warganet.

balitribune.co.id | NegaraDi bulan puasa ini, antisipasi terhadap potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) kini terus diintensifkan aparat keamanan di Jembrana. Terlebih setelah tersebarnya video di media sosial (medsos) adanya perang sarung yang disebut-sebut tawuran di wilayah Kota Negara beberapa waktu lalu. Kini patroli semakin digencarkan hingga ke perkampungan warga, bahkan hingga dini hari.

Sebelumnya, di medsos beredar video yang menayangkan perang sarung di salah satu sudut Kota Negara. Kendati video dikatakan hanya untuk pembuatan konten, namun perang sarung yang dilakukan dibulan Ramadhan ini justru menimbulkan keresahan masyarakat Bahkan perang sarung yang dilakukan anak-anak remaja ini kini menjadi permasalahan sosial karena perang sarung tersebut justru mengarah pada aktifitas kekerasan.

Selain dilakukan ditempat umum, sarung yang digunakan malah diisi batu. Mereka saling pukul dengan sarung tersebut. Tak pelak  aksi tersebut mendapat berbagai respon miring dari warganet. Dari informasi, Selasa (19/4) perang sarung sempat dilakukan anak-anak muda di Loloan Timur, Jembrana dan beredar luas di medsos. Perang sarung juga diketahui nyaris terjadi di Pengambengan.

Aksi anak-anak muda tersebut kini menjadi perhatian serius aparat keamanan di Jembrana dan mengantisipasi adanya perang sarung yang berpotensi mengarah menjadi taruwan sehingga mengakibatkan situasi kamtibmas di bulan puasa menjadi tidak kondusif. 

Kapolres Jembrana AKBP Dewa Gde Juliana dikonfirmasi, Rabu (20/4) mengatakan, dalam peran sarung yang tersebar di medsos tersebut tidak terjadi tawuran.

Kendati demikian, pihaknya memastikan tetap mengantisipasi kegiatan tersebut, "Infonya mereka membuat konten di tiktok, namun kami terus edukasi karena potensi memunculkan masalah baru. Kami lakukan patroli malam dan patroli sahur untuk mencegah adanya akibat atau dampak dari kegiatan tersebut. Bila ditemukan akan kita lakukan tindakan tegas agar tidak ada akibat fatal dari  aktivitas anak muda tersebut," jelasnya.

Selain antisipasi oleh aparat keamanan, pihak aparat desa di Jembrana pun kini ikut bersikap terkait dengan adanya aksi perang sarung tersebut. Seperti Perbekel Pengambengan Kamaruzaman sampai menulis himbauan melalui akun facebook pribadinya yang meminta agar para orang tua yang memiliki anak-anak  remaja untuk mengawasi agar tidak ikut tawuran/perang sarung..  "Dimohon kerja samanya bagi masyarakat Pengambengan untuk saling mengawasi anaknya," harapnya.

wartawan
PAM
Category

Penenun Berusia Lanjut di Sidemen, Mengukir Keindahan Endek dan Songket

balitribune.co.id | Amlapura - Kecamatan Sidemen sejak dulu dikenal sebagai daerah sentra tenun Endek dan Songket di Kabupaten Karangasem. Jika berkunjung dan berwisata ke sejumlah DTW di Kecamatan Sidemen, maka sayup wisatawan akan mendengar derak dan hentakan alat tenun tradisional yang berasal dari beberapa sentra tenun yang ada di dekat sejumlah objek wisata alam di daerah ini.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Kementerian Perindustrian Dukung Bali Fashion Network® 2026: Sinergi Pemerintah dan Industri Kreatif untuk Masa Depan Fashion di Bali

balitribune.co.id | Mangupura - Menjelang penyelenggaraan Bali Fashion Network® (BFN) 2026 pada 18 Oktober mendatang di International Conference Center (ICC) Bali, dukungan terhadap industri fashion berkelanjutan semakin menguat.

Baca Selengkapnya icon click

Menuju Harmonisasi, Masyarakat Adat Ungasan Minta Akses Jalan di Belakang GWK Tetap Dibuka untuk Warga

balitribune.co.id | Mangupura - Polemik pagar beton pembatas di kawasan Banjar Giri Dharma, Desa Adat Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, kembali bergulir. Pagar yang berdiri di sekitar kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) itu dinilai menutup akses jalan warga menuju permukiman dan sekolah. Menyikapi hal tersebut, masyarakat adat menggelar pertemuan di Pura Dalem Desa Adat Ungasan, Sabtu (12/10) sore.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.