Antisipasi Tawuran, Polisi Atensi Perang Sarung | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 20 April 2022 21:43
PAM - Bali Tribune
Bali Tribune / PERANG SARUNG - Potongan layar video aksi perang sarung yang dilakukan anak-anak muda di salah satu sudut Kota Negara tersebar di media social dan mendapat berbagai tanggapan miring warganet.

balitribune.co.id | NegaraDi bulan puasa ini, antisipasi terhadap potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) kini terus diintensifkan aparat keamanan di Jembrana. Terlebih setelah tersebarnya video di media sosial (medsos) adanya perang sarung yang disebut-sebut tawuran di wilayah Kota Negara beberapa waktu lalu. Kini patroli semakin digencarkan hingga ke perkampungan warga, bahkan hingga dini hari.

Sebelumnya, di medsos beredar video yang menayangkan perang sarung di salah satu sudut Kota Negara. Kendati video dikatakan hanya untuk pembuatan konten, namun perang sarung yang dilakukan dibulan Ramadhan ini justru menimbulkan keresahan masyarakat Bahkan perang sarung yang dilakukan anak-anak remaja ini kini menjadi permasalahan sosial karena perang sarung tersebut justru mengarah pada aktifitas kekerasan.

Selain dilakukan ditempat umum, sarung yang digunakan malah diisi batu. Mereka saling pukul dengan sarung tersebut. Tak pelak  aksi tersebut mendapat berbagai respon miring dari warganet. Dari informasi, Selasa (19/4) perang sarung sempat dilakukan anak-anak muda di Loloan Timur, Jembrana dan beredar luas di medsos. Perang sarung juga diketahui nyaris terjadi di Pengambengan.

Aksi anak-anak muda tersebut kini menjadi perhatian serius aparat keamanan di Jembrana dan mengantisipasi adanya perang sarung yang berpotensi mengarah menjadi taruwan sehingga mengakibatkan situasi kamtibmas di bulan puasa menjadi tidak kondusif. 

Kapolres Jembrana AKBP Dewa Gde Juliana dikonfirmasi, Rabu (20/4) mengatakan, dalam peran sarung yang tersebar di medsos tersebut tidak terjadi tawuran.

Kendati demikian, pihaknya memastikan tetap mengantisipasi kegiatan tersebut, "Infonya mereka membuat konten di tiktok, namun kami terus edukasi karena potensi memunculkan masalah baru. Kami lakukan patroli malam dan patroli sahur untuk mencegah adanya akibat atau dampak dari kegiatan tersebut. Bila ditemukan akan kita lakukan tindakan tegas agar tidak ada akibat fatal dari  aktivitas anak muda tersebut," jelasnya.

Selain antisipasi oleh aparat keamanan, pihak aparat desa di Jembrana pun kini ikut bersikap terkait dengan adanya aksi perang sarung tersebut. Seperti Perbekel Pengambengan Kamaruzaman sampai menulis himbauan melalui akun facebook pribadinya yang meminta agar para orang tua yang memiliki anak-anak  remaja untuk mengawasi agar tidak ikut tawuran/perang sarung..  "Dimohon kerja samanya bagi masyarakat Pengambengan untuk saling mengawasi anaknya," harapnya.