Antisipasi Tuntutan, Keluarga Pemeran Watangan Buat Pernyataan | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 12 October 2016 10:48
Ketut Sugiana - Bali Tribune
Dewa Aji Petapakan
Dewa Aji Petapakan

Semarapura,Bali Tribune

Keluarga pemeran lakon watangan (jenasah,red) membuat pernyataan tidak akan mengajukan tututan atas segala resiko yang ditimbulkan oleh lakon dimaksud. Maklum, salah satu adegan yang nantinya diperankan adalah, watangan bakal dikubur di areal setra setempat selama hampir 4 jam.

Menurut penjelasan Klian Desa Pakraman Getakan, I Made Sucana, Selasa (11/10) kemarin,pernyataan itu dibuat serangkaian dengan pementasan Drama Calon Arang di Setra (kuburan,red) Desa Pakraman Getakan Banjarangkan,Klungkung yang rencananya digelar pada Kamis (13/10) malam nanti.

Dia menerangkan, pementasan drama Calon Arang ini adalah yang kesebelas kalinya. Bedanya, adegan penguburan watangan (jenasah,red) pada pementasan sebelumnya bersifat simbolis. Namun kali ini, watangan yang diperankan warga setempat, Dewa Aji Tapakan bakal dikubur langsung di kuburan setempat selama 4 jam.

Ditemui di kediamannya, Dewa Aji Tapakan mengaku jika dirinya secara lahir dan batin telah siap melakoni peran dimaksud. “Nggih tiang ampun siap ngayah, “ ucap  Dewa Aji.

Dia mengatakan, alasan melakoni peran dimaksud didasarkan atas pawisik serta kejadian aneh yang terjadi sebelas tahun silam dimana ia masih mengidap penyakit epilepsy. Saat penyakit itu kambuh, tiba-tiba terlihat olehnya seekor naga. Dengan suara yang menggema, naga itu kemudian bersabda, jika ingin sembuh dari penyakit epilepsi maka ia harus ngayah sebagai pemeran lakon watangan pada pementasan kesebelas drama Calon Arang di desanya. “Setelah saya menyatakan siap ngayah, tak selang beberapa hari kemudian saya sembuh dari derita penyakit ayan (epilepsi,red),” tutur Dewa Aji.

Pementasan drama Calon Arang ini digelar serangkaian pelaksanaan ritual Memasar dan Memunggel Ida Bhatara yang berstana di Pura Dalem Desa Pakraman Getakan.  Adapun rangkaian kegiatan dritual di pura ini meliputi, nedungan Petapakan Ratu Mas Bukit Jati, Ratus Mas Dalem Lingsir, Ratu Mas Klungkung dan Petapakan barong diistanakan di Pura Dalem yang berlangsung, Selasa (11/10) kemarin.

Dilanjutkan dengan prosesi ngideer bhuana ,memasar dan memunggel bersaranakan kucit butuan (anak babi,red) pada Rabu (12/10) hari ini. berikutnya pada Kamis (13/10) besok dilaksanakan ritual penyucian petapakan dengan sarana Banten Suci untuk selanjutnya diusung ke kuburan guna membuat liang kubur bagi watangan yang akan dikubur saat pementasan nanti.