balitribune.co.id | Badung - Sejumlah tantangan dihadapi Bali dalam pengendalian inflasi seperti terhambatnya distribusi karena faktor transportasi. Berdasarkan data Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (APTRINDO) disebutkan 90 % distribusi logistik/barang masih didominasi angkutan darat. Hal ini disampaikan Ketua Umum DPP Aptrindo Drs. Gemilang Tarigan, MBA., usai melantik Pengurus DPD Aptrindo Provinsi Bali dengan Ketuanya Ir. I Ketut Anom Putra Darsana, ST., Masa Bakti 2020 - 2025, Rabu (17/1) di Seminyak, Badung.
Gemilang Tarigan menyambut gembira lantaran pelantikan kali ini bisa terwujud meskipun sempat tertunda. Selain itu Gemilang juga menyampaikan kondisi angkutan saat ini, mengusulkan kepada pemerintah setempat supaya semakin baik dari sisi jalurnya, armadanya, dan pengemudi. Tujuannya tak lain agar semua bisa bekerja dengan tenang, baik pengemudi ataupun pengusahanya.
"Apa jadinya jika semua itu ndak beres, tentu akan menimbulkan masalah dalam alur distribusi barang," tandas Ketum Gemilang, seraya mengatakan saat ini Aptrindo ada di 24 provinsi dengan jumlah DPC 35 di seluruh Indonesia.
Menurut Ketum Gemilang perlu adanya sinergitas antara asosiasi dengan pemerintah agar tidak timbul masalah apalagi yang terkait dengan distribusi barang/logistik. Apalagi ditegaskan hampir semua angkutan logistik di Indonesia, baik itu yang melalui laut, darat dan udara semua pasti menggunakan truk.
"Jadi tidak ada yang tidak menggunakan truk. Jadi mau itu kebutuhan pokok, industri dan lainnya semua pasti menggunakan truk," tukasnya. Kalau ini tidak diangkut dengan baik tentu akan jadi perhatian semua pihak, termasuk dunia internasional. Saat ini Indonesia di level 62 kategori angkutan internasional, sambungnya.
"Distribusi logistik yang baik, menjadi penentu daya saing dalam perekonomian," katanya.
Sedangkan Kebijakan yang bisa didorong dari pusat kepada daerah menurut Ketum Gemilang yakni aturan yang spesial. Mengapa? Karena menurutnya Bali itu spesial jadi aturannya juga harus spesial apalagi jika menyangkut dengan "Green Transportation".
Tidak hanya berhenti sampai disana, Ketum Gemilang menjelaskan saat ini pemerintah telah menerapkan "Logistic Ecosystem" di era yang serba digital dan ini yang diikuti oleh asosiasi, seperti hanya pemasangan GPS, pembelian BBM melalui aplikasi dan sebagainya termasuk kompetensi.
"Ini semua tentu bagian dari sistem yang terintegrasi, atau masuk dalam big data," ungkapnya.
Sementara itu Ketua DPD APTRINDO Provinsi Bali Ir. I Ketut Anom Putra Darsana, ST., dalam kesempatan ini menyampaikan, apa yang telah disampaikan Ketum Gemilang tentu akan menjadi acuan DPD Bali dalam bergerak.
"Tentunya nanti akan kita godok lagi apa-apa yang sesuai dengan kearifan lokal Bali," katanya, seraya berujar, Bali yang menjadi destinasi pariwisata dunia tentu tak lepas dari perhatian dunia, jadi jangan sampai persoalan logistik jadi sorotan dunia.
Seperti diketahui pelantikan DPP Aptrindo Provinsi Bali dibarengi dengan berbagai kegiatan seperti acara talk show yang mengusung tema "Peran Aktif Aptrindo Menjamin Kelancaran Arus Barang & Logistik Untuk Menjaga Stabilitas Ekonomi", dengan menghadirkan beberapa narasumber, Presentasi Koperasi Aptrindo serta kunker ke Pelindo Benoa.