Arus Pemudik Mulai Padat, Pelayaran Waspadai Anomali Cuaca | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 17 Januari 2025
Diposting : 31 May 2019 12:13
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Bali Tribune/ PATROLI - Petugas Pos PP Jembrana bersama BKO Pos PP Buleleng serta Satpol Air mengintensifkan patroli di perairan selat Bali.
balitribune.co.id | Negara - Masa angkutan lebaran 2019 telah berlangsung sejak Rabu (29/5). Arus pemudik menuju Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, Kamis (30/5), sudah mengalami peningkatan. Sejumlah instansi kini juga siaga mengantisipasi adanya gangguan pelayaran yang dapat diakibatkan oleh anomali cuaca yang terjadi di perairan selat Bali.
 
Berbagai upaya dilakukan untuk mengamankan arus mudik Lebaran 2019 ini. Selain di jalur darat, antisipasi juga dilakukan di jalur laut di Selat Bali yang menjadi jalur utama arus mudik Jawa-Bali. Selain menyiagakan personil di Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, instansi terkait juga melaksanakan pemantauan diperairan. Sejumlah armada kini dikerahkan untuk patroli laut dijalur pelayaran Jawa-Bali oleh petugas gabungan dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) dan Satpol Air Polres Jembrana.
 
Seperti patroli laut yang dilakukan kemarin. Puluhan personel BNPP dan Satpol Air Polres Jembrana dikerahkan untuk memonitor aktiftas penyeberangan dijalur lintasan kapal. Selain armada boat patroli kepolisian, juga dioperasikan satu unit jet ski, dua unit rib dari Pos Pencarian dan Pertolongan (PP) Jembrana. 
 
Kordinator Pos PP Jembrana, I Komang Sudiarsa dikonfirmasi kemarin mengatakan pihaknya rutin menggelar patroli laut ini. Pihaknya berkolaborasi dengan instansi terkait yang terlibat dalam Pengamanan Mudik Lebaran seperti dari Satpol Air, TNI AL dan Sayhbandar, terlebih dengan adanya peningkatan arus pemudik yang menggunakan jalur darat dan akses penyeberangan. “Kami suah rapat dan seluruh potensi SAR memperkuat kapasitasnya dan apabila terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan, seluruh potensi sudah siap melaksanakan pelayanan jasa SAR,” ungkapnya. 
 
Pihaknya kini mengantisipasi salah satunya anomali cuaca di Selat Bali. Cuaca yang tidak menentu ini menurutnya sangat riskan bagi pelayaran kapal. “Anomali cuaca diselat Bali memang susah ditebak, untuk perkiraan sementara memang ada angin kencang dengan kecepatan sampai 40 km perjam.Jadi ini sangat riskan bagi pelayaran dilintas Ketapang-Gilimanuk,” paparnya. Bahkan menurutnya alur yang terdapat di Gilimanuk ini cukup dangakal. “Di Selat Bali memang sering terjadi kapal kandas, kami sudah siap dan antisipasi semua kemungkinan. Kita antisipasi alur penyeberangan,” jelasnya.
 
Kasatlantas Polres Jembrana AKP Yoga Widiatmoko mengatakan kepadatan pemudik mulai terjadi Rabu (29/5) malam. Bahkan hingga Kamis pagi pemudik dengan sepeda motor memadati tenda yang didirikan dijalur menuju pintu masuk Pelabuhan. “Padatnya mulai malam hari hingga pagi. Siang sampai sore lancer,” ujarnya. Begitupula GM PT ASDP Indonesia Fery Cabang Ketapang-Gilimanuk, Fahmi Alweni juga menyatakan pelabuhan mulai ramai pukul 18.00 Wita hingga pukul 19.00 Wita.
 
Data penyeberangan Mudik 2019, pada H-7 lebaran Rabu (29/5) pukul 08.00 Wita hingga Kamis (30/5) pukul 08.00 Wita, dari 56 kapal yang dioperasikan baru 33 kapal dengan 264 trip. Sama seperti Tahun 2018 lalu, penyeberangan Jawa-Bali pada arus mudik tahun ini juga akan dibantu dengan armada kapal berkapasitas jumbo untuk mencegah "Kemudian kami menambah loket di dua sisi Ketapang maupun Gilimanuk. Akan ada penambahan kapal besar besok didatangkan. Kapal Drajat Paciran dari Lamongan," tandasnya. uni