Aset Bank Buleleng Terancam Disita | Bali Tribune
Diposting : 17 March 2021 21:59
Khairil Anwar - Bali Tribune
Bali Tribune / Gede Harja Astawa, SH
balitribune.co.id | SingarajaAset milik PT. BPR Bank Buleleng 45 (Persero) terancam disita setelah upaya mediasi gagal mencapai kesepakatan. Mediasi oleh Hakim Mediasi Pengadilan Negeri (PN) Singaraja yakni Anak Agung Ayu Sri Sudanthi pada Kamis (4/3), setelah deposito salah satu nasabah bank milik Pemkab Buleleng itu gagal dibayarkan.
 
 
Untuk diketahui, perkara yang terdaftar dan diregister PN Singaraja No. 63/Pdt.G/2021/Pn. Sgr., yakni antara Ketut Sarining selaku penggugat I dan Sadyah, selaku penggugat II melawan PT. BPR Bank Buleleng 45 (Persero) selaku pihak tergugat.
 
Perkara perdata ini berawal saat penggugat I dan penggugat II yang selama ini menjadi nasabah pihak tergugat, telah mendepositokan uangnya yakni masing-masing penggugat I sebesar Rp 200 juta dan penggugat II sebesar Rp150 juta.
 
Karena adanya perbuatan korupsi oleh salah satu pegawai di internal Bank Buleleng tersebut kasusnya telah dilaporkan dan sudah diputus melalui Pengadilan Tipikor. Anehnya, dana deposito milik penggugat I dan penggugat II tidak dicairkan oleh tergugat kendati sudah jatuh tempo.
 
"Klien kami menempatkan dananya di tergugat dalam bentuk deposito. Sudah jatuh tempo, justru tergugat menolak mencairkannya dengan berbagai alasan. Maka klien kami mencari keadilan dan menuntut hak mereka melalui pengadilan," ungkap Koordinator Tim Penasehat Hukum penggugat, Gede Harja Astawa, Rabu (17/3).
 
Menurut Harja, akibat pihak tergugat tidak mau mencairkan deposito penggugat berbuntut panjang dengan kasus tersebut masuk ke ranah hukum.
 
Dalam gugatannya, selain menuntut tergugat untuk mengembalikan dana para pihak penggugat dalam bentuk deposito, klien-nya juga dalam tuntutannya meminta PN Singaraja untuk menyita aset tergugat.
 
"Sidangnya akan dilaksanakan pada Kamis, 18 Maret 2021," kata Harja Astawa yang juga Ketua DPC Peradi Singaraja ini.